Sabtu, 27 Desember 2014

Ya, berdiri hanya dengan satu kaki selama 20 detik bisa menjadi indikator apakah Anda berisiko terserang stroke!!


Pernyataan ini bukan hanya lelucon, namun mellaui serangkaian penelitian klinis yang dilakukan oleh Yasuharu Tabara. Beliau adalah peneliti utama, dan profesor di Center for Genomic Medicine, Kyoto University Graduate School of Medicine.

seseroang yang  menunjukkan ketidakseimbagnan selama berdiir dengan satu kaki, seperti hanya kesulitan berjalan, harus mendapatkan perhatian intensif. karena kondisi fisik ini bisa menjadi sinyal adanya ketidaknormalan otak dan penurunan kondisi mental.

Sebelum menyatakan hal ini, Profesor Tabara dan tim melakukan pengetesan kepada 1400 wanita dan pria. Rata-rata usia mereka 67 tahun, diminta untuk berdiri dengan satu kaki selama satu menit. peneliti juga menggunakan alat scan MRI untuk melihat penyakit yang mungkin muncul di pembuluh darah kecil subjek penelitian. dengan kata lain melihat adanya 'silent' stroke atau perdarahan mikro di otak.


Akhirnya peneliti menemuhan bahwa ketidakmampuan untuk menyeimbangkan tubuh dengan satu kaki selama lebih dari 20 detik, berhubungan dengan stroke ringan atau perdarahan kecil di otak. Masalah keseimbangan juga berhubungan dengan menurunnya kemampuan berpikir dan mengingat .

Yuk, sekarang pasang stopwatch dan bersiap untuk berdiri satu kaki...

Apakah Anda berhasil?


Apakah akupunktur bisa digunakan untuk treatment pasien stroke? klik disini ya ..


Rabu, 24 Desember 2014

Banyak yang merasa ngeri dan takut ketika membayangkan tentang terapi akupunktur atau masyarakat awam menyebutnya dengan tusuk jarum. Sebagian besar yang membuat takut adalah besarnya jarum yang akan ditusukkan.

Padahal, ukuran jarum akupunktur adalah yang terkecil jika dibandingkan dengan beberapa jenis benda yang sering digunakan untuk menusuk. Sebagai pembanding, Anda boleh mengumpulkan batang korek api, jarum injeksi dan jarum jahit seperti gambar di bawah ini. 

Ternyata, diameter jarum akupunktur adalah yang paling kecil. Ukurannya pun tak sampai 1 mm. Jika Anda muslimlah dan sering menggunakan jarum pentul, maka ukuran jarum akupunktur pun tetap lebih kecil. Kira-kira 1/4 kali jarum pentul.




dan 
Mengapa Anda Harus Mencoba Akupunktur?

  1. Pengobatan Yang Sangat Personal
    Akupunktur mengobati kondisi seorang pasien, tidak hanya penyakitnya. Karenanya, meski seorang pasien memiliki keluhan yang sama, pusing misalnya, bisa jadi diberikan titik akupuntkur yang berbeda. Akupunkturis juga akan memberikan terapi sesuai dengan apa yang ada pada tubuh seseorang melalui cara diagnosis yang wesuai dengan TCM. Akupunktur tidak hanya memberikant erapi fisik,t api juga memberikan kenyamanan psikologis kepada pasien. karenanya, selama proses akupunktur, pasien sering bisa merasakan rasa nyaman, rileks yang luar baisa.
  2. Akupunktur bukan Terapi yang Menyakitkan
    Pernahkah Anda merasakan nyeri menstruasi?
    Sakit kepalaaa atau vertigo yang amat sangat?
    Ya.. tusukan jarum akupunktur tidak sesakit dua kondisi tersebut. Bahkan mungkin tidak terasa. Karena diameter jarum akupunktur sangat kecil. Di Pondok Holistik Indonesia, kami menggunakan 3 jenis ukuran jarum. Diameter paling besar adalah 0.25 mm.
  3. 'Efek Samping' yang Menakjubkan
    Jika Anda memiliki keluhan pusing atau sakit kepala, maka setelaht erapi akupunktur Anda akan merasakan efek samping yang lain. yaitu badan menjadi lebih segar, pencernaan menjadi lebih baik, juga kualitas tidur lebih baik. Ini karena akupunktur memperbaiki seluruh fungsi organ yang terganggu.
  4. Akupunktur Benar-Benar Efektif
    Banyak gejala tubuh yang dirasakan seseorang, diberikan terapi pengobatan tertentu. Nyatanya, tak kunjung membaik. Seperti vertigo, gastritis atau maag kronis dan akut. Untuk keluhan tersebut, akupunktur benar-benar efektif untuk Anda.
    Bahkan badan kesehatan dunia, WHO juga sudah memberikan lampu hijau akan efektivitas terapi akupunktur. Beberapa penelitian justeru menyebut terapi akupunktur jauh lebih efektif dibandingkan terapi konvensional.


    Jadi, Mengapa Anda Tidak Mencobanya??








Jumat, 19 Desember 2014


Mendapatkan kulit yang sehat dan kencang
Bersih dan mulus mungkin mudah bagi sebagian orang
Untuk sebagian lagi, bisa jadi membutuhkan ikhtiar yang lebih 

Untuk memudahkan pencarian Sahabat dalam metode kecantikan yang aman dan alami
Pondok Holistik Indonesia memberikan DISKON KHUSUS
untuk

AKUPUNTUR WAJAH
AKUPUNTUR JERAWAT
AKUPUNTUR RAMBUT

menjadi hanya

60.0000

Mau tahu Hasil AKupuntur Jerawat di PHI
klik disini

Apa saja manfaat akupuntur wajah dan jerawat ?
klik disini

Yuk reservasi Sekarang

087 3966 0590
0274 851 6868





Kamis, 18 Desember 2014

        Resah dengan antibiotik yang beredar di pasaran, dan bingung bagaimana melawan virus yang mampir ketubuhAlhamdulillah Allah Yang Maha Kuasa telah menciptakan pula tumbuhan yang bisa kita gunakan untuk melawan kekhawatiran tersebut. Bahkan banyak penelitian telah menunjukkan keampuhan tanaman ini dalam sifatnya, tidak hanya sebagai antibiotik, namun juga antivirus, antifungi, dalam 1 jenis saja!
Mereka Adalah ....
Jahe, kunyit, Bawang putih, Virjint Coconut Oil, bawang bombay, kunyit putih, selada air, kayu manis, cengkeh, madu asli, dan propolis. Penelitian yg diterbitkan "Journal of Ethnopharmacology" tahun 2013, menyatakan jahe segar sangat efektif melawan beberapa virus di saluran pernapasan manusiaGlobal Journal of Pure and Applied Sciences, menyimpulkan bahwa sifat antibakteri jahe mampu melawan bakteri yang umum menyerang manusia yaitu staphylococcus and streptococcus.

        Selain bahan makanan tersebut, Sahaabt juga bisa mendapatkan efek antibiotik dan antiviral alami dari VCO atau Virjint Coconut Oil. Berikut artikel khusus tentang keajaiban VCO dan sebagai salah satu antibiotik terbaik di masa depan.





Cara Tepat Mengkonsumsi Antibiotik Alami
  •          Bawang putih, jika digunakan sebagai antibiotik, maka dikonsumsi dalam keadaan mentah
  •          Rebus 1 sendok the bubuk kayu manis dalam 1 gelas air, setelah 5 menit , tambahkan 1 sendok madu segar
  •          Bisa juga dengan mencampur 1/3 sndok teh kayu manis dengna 1 sendok the madu

TIPS AMAN MENGKONSUMSI ANTIBIOTIK

Minum antibiotik sesuai dosis yang diresepkan dokter, jangan kebanyakan atau kekurangan.
Habiskan antibiotik yang diresepkan dokter walau merasa badan sudah sehat, agar kalau sakit lagi obat tersebut masih manjur digunakan alias tidak resisten.
Jangan membeli sendiri tanpa resep dokter walaupun obat tersebut bisa dibeli di apotek tanpa resep. Karena Anda tidak tahu persis berapa dosis dan jumlah yang harus diminum.
Ingat antibiotik hanya untuk mengobati penyakit yang berasal dari bakteri (mikroba) seperti infeksi saluran kemih, radang tenggorokan.
Pilek, batuk dan diare umumnya tak perlu antibiotik. Hanya perlu konsumsi makanan bergizi, minum dan istirahat. Jika 3 hari tidak sembuh segera ke dokter
Jangan malas bertanya ke dokter, obat mana saja yang mengandung antibiotik dan apa manfaatnya.
Jangan membeli antibiotik dengan menggunakan resep yang lama.



Anda juga bisa meningkatkan imunitas dengan akupuntur dan bekam di Pondok Holistik Indonesia. 



Pondok Holistik Indonesia

Jalan Damai Gg Sunan Muria no. 5
Jaban, Ngaglik, SLeman

0878 3966 0590
0274 851 6868










Apakah Antibiotik?

         Kita sudah sangat sering mendengar tentang obat yang disebut antibiotikObat jenis ini sangat sering diberikan kepada pasien. Fungsinya untuk membantu tubuh membunuh bakteri yang ada di dalam tubuh, yang diperkirakan menjadi biang keladi penyakit yang diderita pasien. Padahal tidak semua penyakit, membutuhkan antibiotik. Dan obat antibiotik masuk ke dalam obat keras. Jika salah dalam penggunaan, bukannya, sembuh, bisa jadi malah menimbulkan penyakit baru karena bakteri menjadi lebih kebal terhadap antibiotik. 
        Menurut Ketua Departemen Mikrobiologi Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Anis Karuniawati , dokter berhak meresepkan antibiotik untuk mengobati infeksi. Namun, seharusnya dilakukan pemeriksaan laboratoriumSeringnya, pengecekan laboratorium biasanya baru dilakukan jika antibiotik tidak memberi dampak.
Berdasarkan beberapa penelitian, sekitar 40 hingga 62 persen antibiotik digunakan untuk penyakit-penyakit yang tidak memerlukannyaSetiap minggu, di dunia tercatat rata-rata 2.645.000 resep antibiotik dari dokter kandungan dan 1.416.000 dari dokter penyakit dalamDari dua jenis spesialisasi ini saja, diperkirakan ada sekitar 211.172.000 resep antibiotik per tahunnya. 

Bagaimana Penggunaan Antibiotik di Indonesia?
Selama 40 tahun terakhir, penggunaan antibiotik secara serampangan menjadi masalah di Indonesia. menurut Sri Indrawaty,  Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes SEKITAR 50% antibiotik di Indonesia diguna kan secara tidak tepat. 
         Sebuah penelitian di Jogja yg dilakukan oleh Prof dr Iwan Dwiprahasto, MMedSc, PhD, dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Dari penelitiannya yang diterbitkan dalam Jurnal Berkala Ilmu Kedokteran tahun 1997, sebanyak 93 persen pasien anak yang menderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) berupa batuk, pilek dan radang tenggorokan memperoleh resep antibiotik. 
                  Dalam studi lain, ditemukan jumlah 92 hingga 98 persen penderita ISPA non pneumonia, baik anak-anak maupun dewasa, mendapat setidaknya satu macam antibiotik setiap kali berobat ke puskesmasKondisi ini juga terjadi pada praktik dokter swasta, dimana persentasenya mencapai 82 hingga 89 persen.
Padahal menurut kriteria World Health Organization (WHO), persentase pasien ISPA yang benar-benar perlu memperoleh antibiotik hanya berkisar antara 7 sampai 14 persen. Sebagian besar kasus batuk, pilek, demam ringan, serta radang tenggorokan umumnya tidak perlu obat, karena umumnya itu disebabkan virus yang akan membaik dengan sendirinya seiring meningkatnya daya tahan tubuh. 
Menurut penelitian US National Ambuilatory Medical Care Survey pada tahun 1989, sebanyak 84 persen anak-anak di dunia memperoleh antibiotikDi Indonesia, data resmi mengenai penggunaan antibiotik memang belum ada. Sebuah studi mencatat bahwa resep antibiotik yang diberikan dokter anak untuk kasus infeksi telinga saja, mencapai 500 juta dolar pertahun.
Resistensi bakteri terhadap berbagai jenis antibiotik saat ini semakin banyakKondisi ini menjadikan bakteri menjadi lebih kuat, kebal dan tak mempan lagi dengan antibiotik yang diberikan. Hal ini disebabkan dosis penggunaan yang salah, dan juga pemberian antibiotik yang tidak tepat karena penyakit yang diterapi tidak disebabkan oleh bakteri. 
Bakteri yang resisten ini bisa bertahan di tubuh atau menyebar ke orang lain. Resistensi bakteri bisa menyebabkan sakit parah dan menjadi sulit diterapi serta membutuhkan biaya yang lebih mahal. Bahkan tingginya resistensi bakteri atau disebut degnan superbugs, kadang bisa menyebabkan infeksi yang tidak bisa disembuhkan.

Resistensi antibitotik sudah terjadi di Indonesia
Dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti dari Indonesia dan Belanda tergabung dalam program Antimicrobial Resistent in Indonesia (AMRINstudy) dan sudah dimuat dalam jurnal Tropical Medicine and International Health pada bulan Juli tahun 2008 menyebutkan sudah ada resistensi antibiotik di Indonesia. Dari 2494 sampel, terdapat 40% yang mengalami resistensi antibiotik pada bakteri E. coli. Dengan beberapa jenis tingkatan resistensi obat tertentu, mulai 19% - 34%.

Beberapa Persepsi Salah di Masyarakat
Apakah ketika batuk, flu, radang tenggorokan membutuhkan antibiotik? Batuk, flu dan radang tenggorokan, diare bahkan sinusitis dan brochitis sering kali disebabkan oleh virus. Bakteri bisa jadi penyebab, namun perlu dilakukan tes laboratorium untuk menentukannya. Penyakit yang disebabkan virus, tentu saja tidak membutuhkan antibiotik. 
Batuk
Sebagian besar batuk pada anak disebabkan virus, dan bisa menyebabkan demam dan flu. Penyebab lainnya adalah alergi dan terpapar asap rokok atau iritan lainnya. Begitu juga pada orang dewasa, lebih sering disebabkan virus, alergi dan polusi udara.
Warna lendir atau mukus tidak bisa dijadikan patokan apakah tubuh mengalami infeksi bakteri dan membutuhkan antibiotikKondisi ini adalah mukus yang normal yang ada di saluran nafas atau bronchi untuk berubah warnanya dari terang ke kuning, hijau atau putih ketika kekebalan tubuh sedang melawan virus.
Radang Tenggorokan
Sembilan dari 10 radang tenggorokan disebabkan oleh virus. Infeksi tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri, selain menimbulkan nyeri tenggorokan juga seringkali disertai gejala lain seperti demam, perubahan bentuk tonsil, pembengkakan pada nodus limfa di sekitar tenggorokan, demam dan tidak mengalami batuk. Jika mengalami nyeri tenggorokan dan minimal 2 gejala lainnya, maka, Anda boleh melakukan tes laboratorium untuk mengeceknya.
Bahkan mengkonsumsi antibiotik jua tidak akan mencegah hidung yang tersumbat. Bahkan jika mengkonsumsi antibiotik yang sebenarnya tidak dibutuhkan bisa menimbulkan risiko resistensi infeksi bakteri di kemudian hari. Jadi sebelum mengkonsumsi antibiotik, pastikan anda melakukan pengecekan mikrobiologi untuk menentukan apakah sinusitis yang diderita benar-benar disebabkan oleh bakteri. 
Sinusitis
Sinusitis adalah inflamasi atau peradangan pada sinus, yang terletak di hidung, tenggorokanSebagian besar sinusitis disebabkan oleh virus. Penyebab lainnya adalah alergi, terpapar asap rokok, debu dan iritan lainnya di rumah, sekolah maupun tempat kerjaBisa juga disebabkan infeksi bakteri, namun karena sebagian besar sinusitis disebabkan virus, penggunaan antibiotik kadang tidak membantu.
Mengkonsumsi antibiotik jua tidak akan mencegah hidung yang tersumbatBahkan jika mengkonsumsi antibiotik yang sebenarnya tidak dibutuhkan bisa menimbulkan risiko resistensi infeksi bakteri di kemudian hari. Jadi sebelum mengkonsumsi antibiotik, pastikan anda melakukan pengecekan mikrobiologi untuk menentukan apakah sinusitis yang diderita benar-benar disebabkan oleh bakteri.

Kapan Waktu Tepat Minum Antibiotik?
Infeksi saluran kemih, Sebagian infeksi telinga tengah atau biasa disebut otitis media, sinusitis yang berat (berlangsung lebih dari minggu, sakit kepala, pembengkakan di daerah wajah), radang tenggorokan karena infeksi kuman streptokokus. Semua diagnosis tersebut dilakukan setelah melakukan tes laboratorium. 

Efek Samping Antibiotik
Gangguan saluran cerna (diare, mual, muntah, mulas) merupakan efek samping yang paling sering terjadiReaksi alergi. Mulai dari yang ringan seperti ruam, gatal sampai dengan yang berat seperti pembengkakan bibir/kelopak mata, gangguan nafas, dllDemam (drug fever). Antibiotik yang dapat menimbulkan demam bactrim, septrim, sefalsporoin & eritromisinGangguan darah: beberapa Antibiotik dapat mengganggu sumsum tulang, salah satunya kloramfenikol. kelainan hati :Antibiotik yang paling sering menimbulkan efek ini adalah obat TB seperti INH, rifampisin dan PZA (pirazinamid).
Gangguan fungsi ginjal. Golongan Antibiotik yang bisa menimbulkan efek ini adalah aminoglycoside (garamycine, gentamycin intravena), Imipenem/Meropenem dan golongan Ciprofloxacin. Bagi penderita penyakit ginjal, harus hati2 mengkonsumsi Antibiotik.

Lalu Adakah Antibiotik Alami yang Bisa Menggantikan Antibiotik di pasaran?

Silakan lanjut ke artikel ini untuk mengetahui ANTIBIOTIK ALAMI


Pondok Holistik Indonesia

Jalan Damai Gg Sunan Muria no. 5
Jaban, Ngaglik, Sleman


0878 3966 0590
0274 851 6868