Beberapa pasien yang dating ke kami di Pondok Holistik Indonesia (PHI) sering stress, takut, was-was dan cemas setiap kali menjelang
haid. Agak berelebihan memang, tetapi kondisi tersebut menjadi wajar
karena kelompok wanita ini memang memiliki satu keluhan yang sama. Yaitu
nyeri haid atau dismenorrhea. Mungkin memang tidak terbayang bagaimana
sakitnya, saking sakitnya tidak sedikit juga yang ketika rasa sakit itu
muncul sampai jatuh pingsan. Dari sebuah data ditemukan bahwa sekitar
25-50% wanita dewasa dan sekitar 75% remaja pernah mengalami nyeri haid.
Pertanyaan yang kemudian muncul, ada banyak juga wanita yang bahkan
tidak mengalami masalah sama sekali ketika haid. Jadi, apakah nyeri haid
itu normal atau memang sebuah penyakit? Karena, jika kondisi ini
dibiarkan terus ternyata juga bisa menurunkan kualitas hidup dan
efektivitas kerja. Karena banyak juga sahabat RSH yang mengeluhkan
sampai izin bekerja, sekolah ataupun kuliah dan aktivitas lainnya ketika
nyeri haid ini muncul.
Apa sebenarnya Dismenorrhea?
Dismenorrhea, adalah rasa sakit atau nyeri yang dirasakan sebelum,
selama atau sesudah haid. Rasa nyeri ini tidak hanya di rasakan di
bagian bawah pelvis atau bagian bawah pusar tetapi juga bisa dirasakan
sampai ke belakang pinggang. Bahkan ada sebagian yang mengalami mual,
muntah, lemas dan diare ketika dismenor.
Penyebab Dismenorrhea
Nyeri haid yang dirasakan bisa disebabkan oleh banyak hal. Nyeri haid
ini sering dibagi menjadi dua jenis. Sering disebut dismenor primer dan
sekunder. Dismenor primer sering dialami ketika memasuki masa pertama
haid atau menarche pada masa pubertas. Dismenor primer bisa terjadi pada
sekitar 50% wanita pada masa pubertas.
Dismenor primer seringkali tidak ada hubungannya dengan kelainan atau
penyakit di area pelvis. Kondisi ini disebabkan karena peranan
prostaglandin, suatu hormone yang memicu terjadinya kontraksi pada otot
rahim sehingga memicu pelepasan lapisan endometrium (jaringan rahim yang
keluar ketika haid). Kenaikan kadar prostaglandin ini seringkali
ditemui pada wanita yang mengalami nyeri haid. Semakin tinggi kadar
prostaglandin, semakin tinggi pula derajad nyeri haid yang dirasakan.
Beberapa penelitian juga menunjukkan pola makan yang kurang serat,
rendah lemak baik, konsumsi kopi sebagai pemicu munculnya nyeri haid.
Stress fisik dan emosi serta obesitas juga berhubungan dengan dismneor.
Dismenor tipe kedua atau sekunder seringkali dirasakan wanita usia
sekitar 30 – 45 tahun. Dismenor jenis ini lebih disebabkan adanya
beberapa masalah kesehatan di are reproduksi wanita. Diantaranya adalah
endometriosis, Pelvic inflammatory disease, kista ovarium, tumor
ovarium, fibroid, polip rahim dan lainnya. Penyebab paling utama nyeri
haid untuk tipe kedua ini adalah endometriosis. Berdasarkan beberapa
penelitian, prevalensinya terjadi pada 60-76% wanita dewasa dan 96% pada
remaja.
Penyebab utama dismenor tipe kedua ini tentu saja berbeda jika
dilihat dari banyaknya sebab atau jenis penyakit. Namun, gangguan
hormonal seringkali menjadi penyebab munculnya kista, tumor ovarium dan
juga endometriosis. Gangguan hormonal bisa disebabkan karena diet dan
juga stress fisik dan emosional.
Menurut ilmu kedokteran China, ada beberapa factor penyebab nyeri haid. Diantaranya adalah stagnasi atau terhentinya
Qi
dan darah tubuh. Selain itu juga bisa disebabkan ketidakharmonisan
organ liver dan ginjal. Hal ini lebih disebabkan oleh pola makan, pola
pikir dan lingkungan. Makanan berminyak, berlemak, pedas, makanan
terlalu panas maupun dingin serta emosi sering dongkol dan marah yang
terpendam bisa menjadi pemicunya.
Nyeri selamanya?
Lalu, apakah mereka yang mengalami nyeri haid harus menanggung sakit
tersebut sampai menopause? Tentu tidak! Dismenor primer seringkali
mencapai masa puncaknya pada usia 20 tahunan. Kejadiannya menurun dengan
semakin bertambahnya usia dan paritas atau kelahiran. Namun, untuk
dismenor tipa sekunder, tentu membutuhkan penanganan lebih lanjut,
apalagi jika erat hubungannya dengan adanya penyakit tertentu.
Bisakah Disembuhkan?
Dalam ilmu kedokteran konvensional, obat yang digunakan untuk
mengurangi nyeri hai adalah golongan NSAID (Non Steroid Anti
Inflammatory Disease), berfungsi memblok produksi prostaglandin. Seperti
dijelaskan sebelumnya, penyebab kontraksi seringkali dipicu oleh kadar
prostaglandin yang meningkat. Kadar prostaglandin ini sering berhubungan
dengan pola makan. Makanan yang berasal dari produk susu dan daging
mengandung banyak asam lemak arachidonat, yang memicu terbentuknya
prostaglandin. Selain itu makanan tinggi garam, seperti makanan
mengandung MSG baiknya juga dihindari karena meningkatkan retensi cairan
tubuh. Makanan mengandung banyak gula sederhana seperti gula pasir,
tepung terigu (kue basah, cake, biscuit) baiknya juga dihindari.
Untuk dismenor tipe sekunder, penanganan yang dilakukan tentu
berbeda, sesuai dengan jenis penyakit yang menyertainya. Tindakan
operasi dan obat berisi hormone seringkali diberikan sebagai solusi
untuk dismenor tipe sekunder ini.
Solusi lain yang ternyata lebih murah dan efektif adalah dengan
akupuntur. Untuk jenis dismenor primer, akupuntur menjadi sangat efektif
bagi kesembuhan. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Jerman
dengan melibatkan 649 responden menyatakan bahwa akupuntur sangat
efektif ntuk mengurangi rasa sakit ketika haid secara signifikan selama
masa percobaan sekitar 3 bulan pertama. Dalam penelitian lain juga
menyatakan abhwa efektivitas akupuntur untuk mengurangi nyeri haid
adalah sekitar 80%. Dalam sebuah studi yang dilakukan di Gynecology
Clinic of the Kaiser-Permanente Medical Center in Oakland, California
menunjukkan hasil efektivitas akupuntur untuk mengurangi rasa sakit
karena dismenor sekitar 90.9%.
Mengapa akupuntur, yang secara kasat mata hanya menusukkan jarum bisa
menyembuhkan sebuah penyakit? Penelitian ilmiah juga telah menyatakan
bahwa akupuntur menstimulasi produksi endorfn, menghambat transmisi
sinyal rasa sakit, dan meningkatkan hormone adrenocorticotropic.
Akupunktur juga terbukti meningkatkan level nitrit oksida yang berfungsi
untuk merilekskan otot sehingga menghambat kontraksi uterus atau rahim.
So, jika memang sahabat ada keluhan nyeri haid yang berkepanjangan,
memang tidak perlu lagi ragu untuk melakukan akupuntur. Karena memang
terapi ini sangat efektif berdasarkan berbagai hasil penelitian klinis
yang telah dilakukan.
Bagi sahabat yang memang mengalami nyeri haid seperti ini boleh
konsultasi dengan kami, di Rumah Sehat Holistik. Insya Allah, dengan
perubahan pola hidup, pola makan, herbal dant terpai akupunktur,
kualitas hidup kita jauh lebih baik lagi dengan terbebas dari nyeri
haid. Karena haid adalah suatu fithrah seorang wanita, jadi alangkah
baik jika itu bisa kita nikmati, tentunya tanpa merasakan sakit ketika
haid menjelang.
Pondok Holistik Indonesia
Jalan Damai Gg Sunan Muria no. 5
Jaban, Ngaglik, Sleman
informasi dan reservasi
0878 3966 0590
0274-851 6868