Rabu, 05 Desember 2012




Masih melanjutkan pembahasan tentang Kanker. Setelah Sahabat mengetahui bahwa ternyata angka prevelansi tertinggi kanker di Indonesia adalah DIY, tentu membuat Sahabat khawatir dan perlu bertindak untuk membebaskan Jogja dari Kanker. Artikel sebelumnya (http://www.facebook.com/notes/rumah-sehat-holistik-jogja/diy-menjadi-wilayah-dengan-prevalensi-penderita-kanker-tertinggi-di-indonesia-sa/367495229984387) dapat sahabat baca terlebih dahul sebelum membaca artikel ini.

Kanker adalah sebuah penyakit yang cukup membuat setiap orang hampir putus asa. Kanker bukan lagi virus atau bakteri yang bisa dengan mudah dimatikan dengan obat-obatan. Kanker terdiri dari banyak sel-sel kanker yang sejatinya adalah bagian dari tubuh penderita kanker. Awal dari kanker adalah sel-sel yang sering meradang dan kemudian setelah DNA nya rusak, berubah menjadi sel-sel kanker yang menyerang sel-sel dan jaringan sekitarnya. Jika seseorang penderita kanker makan, maka sel-sel kankernya pun juga ikut makan. Sel-sel kanker sangat sensitif sekali, ketika diganggu, baik dengan operasi, kemoterapi dan radiasi, menjadi semakin ganas. Kemudian banyak praktisi kesehatan mulai meneliti cara penyembuhan kanker dengan menstimulasi tubuh agar mampu melawan kanker itu sendiri. Para ahli pengobatan komplementer dan Holistik sangat percaya bahwa Allah menciptakan tubuh ini sangat sempurna. Allah tidak hanya sekedar menciptakan tubuh ini dengan daya tahan tubuh saja, tetapi juga mampu beregenerasi atau memperbaiki tubuh. Asalkan tubuh kembali seimbang, maka tubuh bisa. Tubuh lebih cerdas daripada yang kita kira.


Terdapat lebih dari 100 tipe kanker, termasuk kanker payudara, kanker kulit, kanker paru-paru, kanker usus, kanker prostat dan lymphoma (kanker limfa/getah bening). Wanita lebih banyak menderita kanker dibandingkan pria. Penelitian yang ada saat ini memberikan pernyataan bahwa hal ini kemungkinan terjadi karena kondisi hormonal pada wanita cenderung fluktuatif. Dari sekian banyak kanker yang sering dialami wanita, termasuk kanker payudara, kanker tiroid dan mulut rahim. Di DIY, angka prevelansi kanker yang diperoleh dari Riset Kesehatan Dasar tahun 2007 mencapai 9,6 orang per 1.000 orang. Angka tersebut adalah yang paling tinggi di Indonesia sehingga cukup membuat was-was warga DIY.

Kanker payudara contohnya, sel kanker yang tumbuh pada kelenjar dan saluran susu, dapat menyebar ke area-area lainnya. Survey dari banyak kasus yang ditemui, biasanya 2/3 dari penderita kanker payudara berusia lebih dari 50 tahun, dan sepertiga sisanya dialami oleh wanita berusia 39-49 tahun. Kami di RSH bahkan menemukan pasien kami menderita kanker payudara yang berusia 20 tahun. Ada juga yang menderita kanker kolon dengan usia 16 tahun. Bagi mereka yang kanker payudaranya dapat dideteksi lebih dini, kemudian diberikan pengobatan konvensional, mempunyai harapan hidup setidaknya 90% bisa hidup hingga 5 tahun lagi, 70% bisa hidup lebih dari 5 tahun dan 50% bisa hidup lebih dari 10 tahun.

Kanker payudara biasanya dimulai dari keberadaan sebuah benjolan kecil di payudara, bisa berupa tumor yang mempunyai batas jelas ataupun tumpukan kalsium dan kemudian hari menyebar ke saluran-saluran di dalam dada sampai ke nodus limfa atau melalui aliran darah ke organ lain. Tumor dapat tumbuh dan menyerang jaringan sekitar dada, seperti kulit, dinding dada atau paru-paru. Banyak tipe kanker payudara memiliki kecepatan tumbuh dan penyebaran yang berbeda. Beberapa jenis butuh waktu hingga bertahun-tahun untuk menyebar, sebagian lagi sangat cepat bahkan terhitung bulan.

Untuk mengurang resiko terjadinya kanker, Sahabat dapat melakukan berbagai cara, antara lain:

  • Menghindari terapi hormon estrogen/ progrestin
  • menghindari terpapar rokok dan merokok
  • mengurangi paparan radiasi, termasuk CT Scan, Rontgen dan MRI
  • mengurangi konsumsi makanan/ minuman yang membebani kinerja Liver
  • Menjaga berat dan bentuk badan yang ideal.
  • Olahraga rutin
Kista ovarium, berasal dari kantung yang terbentuk di indung telur rahim seorang wanita pada saat ovulasi. Kantung ini menyimpan sel telur yang sudah matang. Bila berfungsi normal, kantung ini akan melebur setelah sel telur dilepaskan. Pada kejadian yang nantinya berkembang menjadi kista ovarium, kantung ini tidak melepaskan sel telur, atau kembali menutup setelah melepaskan sel telur, dan kemudian terisi dengan cairan.

Kista ovarium berbeda dengan pembesar rahim akibat pertumbuhan kanker. Kebanyakan dari kista tidak terasa tanda-tandanya, tidak memberikan gejala apapun. Bila sebuah kista berkembang menjadi besar, ia bisa menekan, melintir dan berdarah sehingga menyebabkan rasa sakit yang luar biasa.

Ciri-ciri seseorang mengalami kista, jika gejalanya muncul:
  • Rasa sakit atau nyeri perut di bagian bawah, dan ini biasanya terjadi di tengah-tengah siklus menstruasi
  • Siklus menstruasi berubah, bisa lebih cepat atau lebih lama
  • Pendarahan di area genital pada saat tidak sedang mengalami menstruasi
  • Kemandulan

Beberapa kista dapat terpelintir, terbuka dan mengalami pendarahan, gejala ini menimbulka
n:
  • Rasa sakit yang parah dan tiba-tiba, sering juga diikuti dengan rasa mual dan muntah
  • rasa sakit pada saat atau setelah berhubungan suami-istri
Dr. Herbert Spencer dari Universitas Harvard jurusan Kedokteran pernah mengatakan bahwa "Akal mempengaruhi tubuh." Jauh sebelumnya kalangan medis masih memandang skeptis pengobatan yang berbasis kesatuan pikiran dan tubuh dalam menunjang eksistensi kesehatan, atau dalam hal ini disebut sebagai KESEHATAN HOLISTIK. Perdebatan mengenai hal ini terus berlangsung, namun di waktu yang sama benang merah yang mendukung keberadaan pikiran dan tubuh juga bermunculan. Jurnal-jurnal yang terbit di dunia kedokteran membuktikannya sendiri. Padahal sebelumnya dunia kedokteran konvensional menyangkal berbagai kesehatan dari timur yang lebih dahulu menemukannya. Kemudian muncullah sebuah cabang ilmu Kedokteran yang dinamai Psycho-Neuro-Immunology, yang mempelajari interaksi antara faktor psikologi, sistem syaraf pusat dan fungsi imunitas sebagaimana diatur oleh sistem neuro endokrin manusia. Ilmu tersebut banyak menghasilkan penemuan-penemuan yang membenarkan bahwa ketidakseimbangan emosi dapat berujung kepada terbentuknya tumor dan kanker.

Sebuah artikel dari European Journal of Cancer memberikan salah satu contoh dukungan terhadap keberadaan hubungan antara emosi stress dan menurunnnya pengaturan sistem kekebalan tubuh. Dalam jurnal tersebut, ditemukan bahwa depresi dapat menekan pembentukan sel-T yang bertugas menghancurkan sel-sel yang rusak dan tidak dapat diperbaiki. Ketika sel-T terhambat pembentukannya, membuat sel-sel tubuh yang rusak menjadi tetap terpakai kemudian menjadi kanker. Oleh karena itu mereka menyimpulkan bahwa
“faktor psikologi dan pola hidup dapat mempengaruhi terjadinya atau tumbuhnya kanker melalui perannya terhadap fungsi kekebalan tubuh dan jalur psikologis lainnya."

Dukungan sebuah pendapat terhadap keberadaan hubungan antara emosi dan kanker juga datang dari praktisi kesehatan konvensional yang cukup kontroversial, seorang dokter dari Jerman bernama Ryke Geerd Hamer. Dokter Hamer menerbitkan temuannya yang ia namakan “Shock-Conflict” sebagai penyebab kanker dan penyakit kronis lainya. Dokter Hamer menyatakan bahwa Kanker berakar dari penyebab faktor emosional-psikis yang dibiarkan tetap ada tanpa diselesaikan dalam kurun waktu yang lama, dan bahwa penyembuhan emosi dan merilekskan bawah sadar adalah treatment kanker yang terbaik. Menurut pengamatan dokter Hamer, tubuh akan dapat menyembuhkan dirinya sendiri dari kanker jika:
  1. Sang pasien diberikan terapi dan dukungan untuk bisa memprogram ulang bawah sadar dan melepaskan efek berbahaya dari Shock-Konflik di tubuhnya.
  2. Tubuh pasien tidak diintervensi dengan treatment medis (operasi, radiasi dan kemoterapi) yang berlebihan. Pandangan yang berani ini didasarkan bahwa banyak perawatan yang diberikan oleh dokter onkologi mengganggu sistem penyembuhan alamiah dan memperparah penyebab emosional dari kanker dengan meningkatkan rasa takut dan ketidakberdayaan.
Dokter Hamer dituntut dikarenakan pernyataannya yang terakhir tersebut. Di dalam pengadilan yang diselenggarakan di Wiener Neustadt, Austria, Dokter Hamer dapat bebas dari tuntutan karena pernyataan Dokter Hamer didukung oleh fakta dari metodenya yang telah berhasil memberikan harapan hidup 6.000 pasien dari 6.500 pasien kanker yang gawat, menjadi lebih dari 4-5 tahun (setelah terapi). Bukti keberhasilan 90% pasien ini menjadi sebuah penemuan terapi kanker yang jarang didengar dalam kalangan kedokteran konvensional.

Masih menurut Dokter Hamer, ketika seseorang menderita trauma atau yang disebut sebagai SHOCK-CONFLICT, area tertentu dari otak manusia menderita lesi/ luka. Luka ini lah yang kemudian mengganggu keseimbangan (homeostasis) tubuh, terutama hormon. Sehingga menyebabkan tumbuh kanker di dalam tubuh. Dokter Hamer dapat menunjukkannya dengan tepat dari hasil CT Scan pada pasien-pasiennya. Bagian otak yang lesi/ luka terlihat seperti riak yang terkonsentrasi, seolah-olah riak pada air yang tenang akibat kejatuhan batu.

Menurut Dokter Hamer, perkembangan kanker mengikuti aturan berupa:
  1. Setiap kanker dan penyakit yang berhubungan selalu diawali dengan pengalaman Shock-Conflict yang serius, dramatik-akut dan disimpan atau ditahan. Sehingga secara bersamaan menimbulkan masalah pada tiga tingkatan, yaitu Psikis, Otak dan Organ.
  2. Setiap tema konflik psikologis yang dialami menandakan area di otak yang luka dan juga lokasi kanker pada organ.
  3. Jalur konflik psikis berkorelasi dengan perkembangan lesi di otak dan jalur perkembangan kanker di organ.
Secara TCM (Traditional Chinese Medicine) sudah beribu tahun yang lalu sudah membahas hubungan antara masalah psikis dengan masalah organ. Dokter Hamer telah berhasil menemukan buktinya yang berharga dari penyakit kanker yang ditelitinya dari ribuan pasien. Dokter Hamer juga mengamati bahwa sebenarnya hampir semua gejala inflamasi/ peradangan (yang kurang nyaman) adalah bagian tahap penyembuhan kanker dari ribuan pasiennya. Oleh karena itu Dokter Hamer membantu pasien-pasiennya dalam mengelola inflamasi dan menyelesaikan masalah emosional/ psikis berdasarkan letak lesi di otak.

Setelah pasien-pasien tersebut diterapi masalah psikisnya yang spesifik, ternyata muncul perubahan yang positif pada lesi di otak dan organ yang menderita kanker. Dari hari ke hari, pasien-pasien tersebut semakin baik. Karakteristik lesi yang muncul menghilang dan digantikan dengan edema di area tersebut. Bagi Dokter Hamer ini adalah pertanda bahwa tanda penyembuhan yang positif. Bagaimanapun juga mekanisme penyembuhan diri akan membuang kanker dengan cara diasimilasi, dikeluarkan atau dikarantina (dikapsulisasi). Lalu jaringan yang normal tumbuh kembali di bagian yang terkena kanker.

Dokter Hamer sangat merekomendasikan terapi keseimbangan energi yang juga terdapat di TCM, seperti Akupunktur. Karena ketika seseorang terapi Akupunktur, terjadi komunikasi dan pemahaman yang menyeluruh terhadap tubuhnya. Energi/ Qi yang diseimbangkan dengan akupunktur dapat menstimulasi dan membantu tubuh menyembuhkan diri sendiri. Apa lagi Akupunktur sangat sesuai dengan pernyataan Dokter Hamer.


Berikut adalah tipe kanker dan Shock-Conflict yang menyebabkannya:
1. Kanker Tiroid
Kanker Tiroid disebabkan karena seseorang merasa tidak berdaya untuk mengekspresikan perasaannya. Sehingga berbagai perasaan kerap kali ditahan dan seolah-olah emosi tersebut ditahan di area jakun (tiroid). Sahabat dapat menanyakan kepada yang menderita kanker tiroid, apakah ia sering menahan emosinya di area sekitar jakun.

2. Kanker Paru-paru
Kanker Paru-paru disebabkan oleh kesedihan yang terus menerus atau depresi. Seseorang yang sedih terus menerus membuat organ paru-paru terluka energi dan fungsinya. Terkadang juga disebabkan oleh seseorang merasa sudah memberikan semua kemampuannya, tetapi apa yang diterimanya kurang sesuai dengan apa yang diharapkan.

3. Kanker Kelenjar Limfa
Kanker Kelenjar Limfa membuat daya tahan tubuh seseorang benar-benar menurun. Limfa yang berperan penting dalam memerangi virus dan bakteri menjadi lemah. Shock-Conflict yang menyebabkannya adalah berupa pikiran negatif yang dipelihara. Sehingga apapun yang terjadi pada dirinya selalu disikapi negatif hingga dirinya merasa tidak berharga.

4. Kanker Payudara
Kanker Payudara diakibatkan oleh seseorang yang mempunyai masalah perpisahan dengan orang yang dicintainya, baik suami/istri, saudara, sahabat atau orang tua. Shock-conflict yang menyertainya juga sering disebabkan karena amanah atau cintanya dihianati, seperti karena suaminya berselingkuh atau didurhakai putra/putrinya.

5. Kanker Lambung
Kanker Lambung disebabkan karena berbagai emosi negatif menjadi satu dan disimpan terlalu lama. Tumpukan berbagai emosi negatif ini membuat energi lambung menjadi panas, sehingga muncul penyakit maag atau radang lambung. Mulut menjadi sering sariawan dan muncul bau tak sedap walau sudah sikat gigi berkali-kali. Maag atau radang lambung yang hanya diatasi secara simptomatik (gejala) saja pada akhirnya dapat berkembang menjadi kanker lambung.

6. Kanker Pankreas
Kecemasan yang berlebihan akibat masalah keluarga, baik berupa perselisihan antar keluarga atau masalah waris dapat menyebabkan kanker pankreas. Tidak hanya kecemasan saja, tetapi juga trauma yang disebabkan berhubungan dekat dengan orang lain juga menyebabkan hati menjadi kekurangan emosi positif yang mendukung kesehatan.

7. Kanker Liver
Sebagian orang mengartikan menahan marah berarti menyimpan marah untuk jangka waktu yang lama. Padahal yang dimaksud adalah mengendalikan marah dan memaafkan. Perbuatan memaafkan adalah perbuatan yang mulia. Sikap memaafkan adalah perbuatan yang paling dibutuhkan oleh setiap orang agar hati terbebas dari emosi negatif marah. Marah yang ditekan sampai ke dalam hati membuat liver menjadi sangat panas sekali. Sehingga muncullah kanker liver. Emosi lain yang menyebabkan kanker liver adalah frustasi yang terus menerus dan berkepanjangan serta ketakutan untuk jatuh kelaparan.

8. Kanker Usus
Kanker Usus biasanya diderita oleh orang yang mempunyai Shock-Conflict berupa sikap yang kaku dan ketidakmampuan untuk beradaptasi. Sering juga diakibatkan oleh seseorang yang tidak mampu mengikhlaskan apa yang sudah terjadi, sehingga muncul marah yang tertahan atau suka marah.

9. Kanker Rahim
Kanker Rahim sangat erat kaitannya dengan pelecehan seksual dan konflik seksual. Pada orang yang tidak pernah bermasalah dengan pelecehan seksual, lebih sering diakibatkan akibat dihianati oleh orang lain.

10. Kanker Serviks
Penyebab kanker serviks hampir sama dengan kanker rahim, namun disertai frustasi yang sudah parah.

11. Kanker Tulang
Kanker Tulang diakibatkan karena seseorang kurang memberikan penghargaan terhadap diri sendiri serta minder. Sehingga dirinya menjadi lemah kemauannya atau terlalu kuat kemauannya.

12. Melanoma/ Kanker Kulit
 Seseorang yang merasa dilanggar haknya, najis dan kehilangan integritas dalam hidupnya menjadi hidup diluar cara hidup yang alami. Sehingga selalu menyalahkan orang lain akibat apa yang telah terjadi pada dirinya. Kemudian dirinya selalu berpikir untuk hidup berbeda dengan orang lain.

Sahabat yang dirahmati oleh Allah, Terapi Kanker dan Kista tanpa operasi di RSH terdiri dari:

  • Terapi Spiritual
Pendampingan Spiritual sangat dibutuhkan oleh Sahabat yang sedang menderita kanker. Oleh karena itu Ust. Nurcholis dan Ust. Hadi dari Nurul Ilmi insyaAllah siap untuk membantu memberikan pendampingan spiritual untuk membina Sahabat agar memperbaiki ibadah, akhlaq dan aqidah. Seseorang yang lebih dekat kepada Allah lebih cepat sembuh dan siap menghadapi apapun yang terjadi.
  • Terapi Psikis
Seperti yang sudah dijelaskan oleh Dokter Hamer bahwa Shock Conflict atau masalah psikis menyebabkan kerusakan lokasi tertentu pada Otak. Ketika area tertentu rusak, keseimbangan hormonal tubuh terganggu. Tubuh sangat sensitif terhadap jumlah atau kadar hormon di dalam darah. Sedikit saja berlebih atau kurang, maka berbagai fungsi tubuh menjadi cacat atau tak berfungsi sama sekali. Inilah yang menyebabkan berbagai penyakit, termasuk kanker. Untuk mengatasi masalah psikis, kami menggunakan psychotherapy dengan Hypnotherapy, Ego State Therapy dan berbagai terapi psikis holistik lainnya.
  • Dan Terapi Fisik
Setelah level Psikis dan Spiritual bermasalah, organ pun menjadi bermasalah. Kanker adalah penyakit fisik yang berakar pada spiritual dan psikis, namun ketika sudah mencapai level fisik, sebaiknya juga diterapi dengan akupunktur. Dokter Hamer lebih menganjurkan terapi fisik yang berdasarkan keseimbangan energi organ. Karena dengan keseimbangan energi organ, menstimulasi sistem daya tahan tubuh alami manusia. Terapi fisik menggunakan akupunktur, herbal dan gizi yang sehat anti kanker.

Untuk Info lebih lanjut tentang Paket Terapi Kanker Holistik, sahabat dapat menghubungi RSH. Kami juga menyediakan layanan Paket Terapi Kanker Tanpa Operasi secara Home Care
.

Pondok Holistik Indonesia
Jl Sunan Muria 5, Jaban, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman.
0274-851-6868
0878-3966-0590

Tagged: , , , , , , , , ,

0 komentar:

Posting Komentar