Jumat, 07 Desember 2012


Setelah bangun tidur, seringkali aktivitas pertama yang kita lakukan adalah ke kamar mandi. untuk menyikat gigi dan seringnya adalah buang air kecil (BAK) bahkan buang air besar (BAB) atau defekasi. Atau bahkan saat tidur malam pun kita sering terbangun karena ingin BAK. Tapi, pernahkah kita sekali-kali memperhatikan warna air kencing? Atau bahkan memperhatikan frekuensi berapa kali kita BAK dalam satu hari.
Seperti halnya keringat dan BAB, air seni yang dihasilkan tubuh merupakan sisa dari metabolism tubuh yang dikeluarkan melalui system perkemihan. Jika sahabat pernah melakukan medical check up, salah satu specimen atau zat yang diambil selain darah adalah air seni. Karena, darah yang beredar dalam tubuh kita, setiap harinya dicuci oleh ginjal. Zat sisa inilah yang sering dijadikan sebagai indicator kesehatan kita.
Tapi, jika melakukan medical check up membutuhkan biaya yang mungkin lumayan mahal. Sebenarnya kita bisa melakukan deteksi dini kesehatan tubuh melalui air kencing yang kita keluarkan. Caranya cukup mudah. Hanya dengan melihat warna urin, frekuensi defekasi, sakit atau tidaknya saat berkemih dan juga aroma dari air seni tersebut.

Apa Yang Ada Dalam Urine?
Air kencing merupaka hasil dari sisa metabolism tubuh yang tidak diperlukan lagi oleh tubuh. beberapa komponen utama adalah urea (hasil akhir asam amino/protein), asam urat (hasil akhir metabolisme DNA), kreatinin (haisl akhir metabolisme keratin otot), hasil pemecahan hemoglobin seperti bilirubin, metabolisme beberapa hormone, di dalam urin juga terdapat buangan racun dari obat, pestisida dan zat additive (pewarna, pengawet)  dalam makanan.

What’s Your Color?
Warna urin yang baik bisa dilihat dari chart warna di samping. Semakin bening semakin baik. Dan kondisi paling buruk ketika warna urin sudah seperti teh atau coklat.
Gambar nomor 1- 3 menunjukkan tubuh kita dalam kondisi terhidrasi atau keseimbangan cairan yang sangat baik. Pada angka 4-5 tubuh sudah terhidrasi tapi masih butuh sekitar  1-2 gelas air putih lagi. Dan pada table warna terakhir, paling buruk jika warna urin seperti the/kecoklatan. Tubuh benar-benar dalam kondisi dehidrasi sehingga sahabat membutuhkan tambahan air putih sekitar 4-5 gelas lagi.

Frekuensi  Berkemih Volume Urin
Setiap hari, minimal sekitar 500 ml urin harus dikeluarkan dari tubuh sebagai zat pembawa sampah metabolisme tubuh.  jumlah tersebut adalah jumlah minimal yang harus dikeluarkan tubuh. jika tidak ada asupan cairan yang dikonsumsi maka urin akan menjadi sangat pekat. Namun, jika cairan yang dikonsumsi tubuh juga banyak, maka urin pun menjadi lebih encer.
Frekuensi berkemih yang ideal lebih disebabkan banyak sedikitnya cairan yang dikonsumsi. Normalnya seseorang merasa inign berkemih sekitar 1-2 jam setelah minum air putih. Namun ada beberapa kondisi yang menyebabkan seeorang menjadi sangat mudah berkemih. Sering disebut sebagai poliuri.
Poliuri merupakan salah satu gejala adanya diabetes atau kadar gula darah yang tinggi. seringnya berkemih terutama dirasakan malam hari. Kondisi ini disebabkan karena darah yang mengandung terlalu banyak glukosa menjadi sangat pekat. Karena glukosa tidak bisa terdifusi denan mudah melewati pori-pori membrane sel. menyebabkan meningkatnya tekanan osmosis di cairan ekstrasel. Untuk mengimbanginya, maka cairan intrasel atau yang ada di dalam sel keluar agar terjadi keseimbangan cairan antara di luar dan di dalam sel.  efek dari osmosis ini menyebabkan kemampuan ginjal untuk mengambil cairan atau reabsorbsi cairan jadi sangat rendah. Akhirnya orang dengan kondisi gula darah tinggi pun menjadi sering berkemih.

Berapa Kebutuhan Cairan Dalam Sehari?
sekitar 60 - 70% komposisi tubuh adalah cairan. Bahkan dalam Al-quran surat Al-Anbiya' ayat 30 disebutkan 'Dari air, Kami jadikan segala sesuatu menjadi hidup'
Cairan tubuh berkurang tidak hanya melalui urine tetapi juga dari respirasi, keringat, dan juga terdapat di dalam feces. Sekitar 1450 sampai 2800 ml cairan keluar dari tubuh setiap harinya. Angka ini bisa bertambah sesuai dengan kondisi lingkungan dan ada tidaknya demam. Karena suhu lingkungan yang tinggi dan adanya demam bisa meningkatkan kebutuhan cairan tubuh.  pada akhirnya, kebutuhan cairan seseorang jika dilihat dari jumlah yang dikeluarkan sebaiknya sebanding dengan pengeluaran atau ekskresi. Yaitu 1,5 – 2,5 liter air. Selain itu, kebutuhan cairan juga disesuaikan dengan kebutuhan kalori. 1ml cairan untuk tiap 1 kkal. Jadi, jika kebutuhan kalori adalah 2000, maka kebutuhan cairan pun 2000ml. Kebutuhan ini tidak hanya didapatkan dari air putih, tetapi juga bisa didukung dengan konsumsi buah dan sayur yang cukup.

Manfaat Minum Air Putih Cukup 
Sahabat tentu banyak yang sudah paham bahwa konsumsi air putih yang cukup memang menyehatkan dan sangat baik untuk ginjal. Ternyata konsumsi air putih yang cukup juga membantu tubuh untuk bisa memiliki berat badan yang ideal. Selain itu, risiko kanker kandung kemih, batu ginjal, kanker prostat bahkan kanker payudara pun bisa dilawan dengan konsumsi air putih yang cukup.
Selain itu, air putih atau cairan yang ada dalam tubuh ternyata berfungsi untuk melakukan berbagai macam metabolisme tubuh:
  • Dalam pencernaan, air berfungsi untuk membantu pencernaa, melarutkan zat gizi  sehingga bisa diserap usus  memasuki pembuluh darah dan beredar dalam darah.
  • Sebagai media dalam berbagai jenis metabolisme (mencerna makanan, memproduksi energy bahkan membangun jaringan tubuh)
  • Meregulasi suhu tubuh
  • Sebagai media untuk mengalirkan sinyal listrik antar sel, sehingga syaraf bisa bekerja dengan baik.

Gejala Aktivitas Ginjal Kurang Sehat
Berbicara air kencing, perkemihan sangat berhubungan dengan kuaitas kerja ginjal. Ginjal adalah organ yang paling tidak pernah rewel dalam bekerja. Meskipun kapasitas kerjanya hanya 60% saja, ginjal masih bisa bekerja dengan sangat baik. Bahkan menurut Yayasan Ginjal Indonesia, kerja ginjal bisa menurun sampai 90% tanpa menunjukkan gejala apapun sebelumnya.
Nah, sebelum sampai pada tingkatan yang parah. Para ahli kedokteran China sejak ribuan tahun yang lalu telah mengklasifikasikan beberapa gejala tanda ginjal melemah fungsinya. Sekali lagi, bukan berarti menunjukkan sakit ginjal yang parah, tetapi sebagai early warning, bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki. Memang, untuk mengecek kondisi ginjal pada sisi fungsional dan fisiologis sahabat bisa memeriksakan kadar kreatinin. Kreatinin adalah sampah sisa metabolisme yang berasal dari aktivitas otot. Apabila ginjal berfungsi dengan semestinya, kreatinin dapat dibuang dari dalam darah. Penurunan fungsi ginjal menyebabkan tingkat kreatinin yang ada dalam darah meningkat.
Pertama adalah sering mengalami nyeri atau capek di pinggang belakang. Orang Jawa sering mengatakan ‘boyoken’  atau sakit ‘encok’.
Kedua, gejala ini sering tidak disadari yaitu mudah sekali untuk kencing. Jadi, jarak antara konsumsi air putih dengan berkemih sangat dekat, bahkan ada tidak sampai hitungan menit setelah minum sudah ingin BAK. Normalnya 1-2 jam setelah minum baru kita merasa ingin berkemih.
Ketiga, mengalami kebotakan atau rambut rontok yang parah.
Keempat.  Insomnia atau susah untuk tidur di malam hari.

SOLUSI
Beberapa hal bisa sahabat lakukan untuk memperbaiki kesehatan organ perkemihan. Pertama, sangat dianjurkan untuk menghentikan makanan/minuman mengandung kafein seeprti kopi, teh dan minuman bersoda. Dilanjutkan dengan minum air putih dan buah serta sayur yang lebih banyak.
Selain itu perubahan pola tidur dan pola hidup yang sering duduk, sering tidur malam juga perlu dievaluasi. Jika dengan merubah gaya hidup dan pola makan belum membaik kondisinya, alangkah baiknya jika sahabat mencoba terapi akupuntur untuk menyehatkan fungsi ginjal. Karena, gangguan fungsi ginjal juga bisa mempengaruhi kualitas organ reproduksi.
___________________________Informasi Reservasi : 0878 3966 0590/ 0274 851 6868


Hastrin Hositanisita

Tagged: ,

0 komentar:

Posting Komentar