Senin, 09 September 2013

        Menurut data angka penderita diabetes di Indonesia ada 6.963.000. Jika ini dibiarkan, maka pasien diabetes di Indonesia pada tahun 2030 akan meningkat sebesar 48 persen. diabetes bukan sebuah penyakit yang datang secara tiba-tiba. Diabetes adalah penyakit yang lebih disebabkan pola hidup dan pola makan yang kurang sehat. Maka, diabetes sangat bisa dan sangat mungkin untuk dicegah. Karenanya, dengan mengetahui gejala diabetes, insya Allah kita bisa terhindar dari penyakit tersebut.

Gejala paling umum yang dirasakan sering disingkat dengan 3P
Polydipsi : yaitu kondisi dimana seseorang sering haus sehingga banyak minum. Karena kondisi sel yang ‘kering’ akibat reaksi osmosis atau tertariknya air sel keluar tubuh. 
Polyuri : yaitu kondisi dimana seseorang sering BAK akibat banyak cairan sel yang keluar akibat reaksi osmosis dari tingginya kadar gula dalam darah 
Polyfagi : akibat insulin yang tidak lagi sensitif, gula darah tidak bisa digunakan sel untuk diubah menjadi energi sehingga sel dan tubuh merasa lapar meski disekelilingnya banyak makanan (gula darah)   
 
Jika tidak mengalami gejala tersebut, apakah saya terhindar dari diabetes?

Ternyata gejala diabetes tidak hanya ketiga hal tersebut. Ada beberapa gejala lain yang menurut para ahli bisa menjadi beberapa gejala diabetes. Kondisi ini seringkali disebut dengan pre diabetes. Di Amerika sekitar 1 dari 4 penduduk Amerika berusia lebih dari 20 tahun yang menderita prediabetes. Pre diabetes adalah kondisi dimana gula darah yang cenderung tinggi, tapi belum bisa dikatakan diabetes. Kondisi pre diabetes ini bisa berkembang menjadi diabetes tipe 2 dalam jangka waktu lebih kurang 10 tahun kedepan. Kecuali, mengendalikan faktor yg bisa diubah yaitu pola makan, olahraga dan penurunan berat badan.

Menurut Beth Reardon, seorang pakar nutrisi holistik dari Duke Integrative Medicine at Duke University, menyatakan beberapa gejala yang bisa menjadi pertanda awal seseorang terkena pre diabetes:

  1. Merasa Lelah dan Lesu Setelah Makan Besar
    Apakah sahabat pernah merasa mengantuk dan ingin tidur setelah jam makan utama? Jika iya, hal ini wajar. Karena terjadi lonjakan gula darah di dalam tubuh.Tapi, kalau kondisi ini terjadi lebih sering maka bisa menjadi salah satu gejala bahwa diet sahabat adalah sangat pro diabetes (mendukung potensi diabetes lebih tinggi).

    Hal ini bisa disebabkan makanan yang dikonsumsi terlalu banyak bersumber karbohidrat sederhana seperti makanan yang banyak mengandung gula pasir, roti dan makanan yang berbahan dasar tepung. Ketika glukosa beredar di dalam darah, memicu pankreas untuk melepaskan insulin. Setiap sel memiliki reseptor insulin yang membuat gula darah masuk kedalam sel dan digunakan menjadi energi.

    Namun, jika gula darah masih terus tinggi kadarnya di dalam darah, sementara pankreas melihat gula darah masih tinggi, akhirnya memproduksi insulin lebih banyak lagi. Efeknya, tubuh menjadi mengantuk dan mungkin menjadi sulit berpikir karena tubuh berfokus untuk segera menghabiskan glukosa dalam darah.
  2. Penglihatan Yang Kurang Kurang Jelas

    Gula darah yang tinggi bisa menyebabkan perubahan pada lensa mata. Lensa mata bisa mengalami penyimpangan dan kehilangan fleksibilitasnya membuatnya lebih sulit untuk fokus terhadap sebuah objek. Jika kondisi ini berlarut, bisa membahayakan mata dan memicu perubahan pada penglihatan bahkan kebutaan. Selama ini diabetes bisa menyebabkan perubahan pada kondisi kesehatan mata seperti penglihatan yang berkabut, double vision, katarak dan perdarahan

  3. Kesemutan di Tangan dan Kaki

    Tingginya kadar gula darah bisa membahayakan sistem syaraf. Kondisi ini pada akhirnya memberikan efek atau sensasi kesemutan di area ekstremitas. Kondisi ini sering disebut dengan neuropathy. Jadi, jika sahabat sering merasakan kesemutan, sangat baik jika segera dituntaskan.
Solusi
Jika sahabat merasakan satu atau lebih gejala tersebut, maka ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah agar tidak berlanjut menjadi diabetes. 
  1. Merubah pola makan dengan mengurangi snack atau makanan selingan yang banyak mengandung gula, tepung-tepungan, minuman kemasan, dan snack lainnya.
  2. Mengkonsumsi lebih banyak sayuran dan buah
  3. Mengkonsumsi air putih yang lebih banyak, karena sinyal lapar yang kita rasakan bisa jadi adalah sinyal haus. Karena letak sinyal lapar dan haus di otak kita saling berdekatan.
  4. Melakukan terapi akupuntur dan bekam untuk mengendalikan gejala-gejala yang dirasakan di atas di Pondok Holistik Indonesia

Tagged: , ,

0 komentar:

Posting Komentar