Kamis, 06 Desember 2012


Akhir-akhir ini kata-kata galau menggaung di mana-mana, terutama di media-media sosial seperti facebook dan tweeter. Kemudian gaungnya diperkuat dengan iklan televisi terutama iklan dari para provider telekomunikasi. Uniknya kata ini malah menjadi seolah-olah ngetrend dan orang-orang berlomba-lomba menjadi galau. Walau tahu bahwa galau itu sesuatu yang negatif, tetapi karena mempunyai trend yang lucu kalau seseorang menjadi galau. Lalu pertanyaannya apa itu galau? Apakah galau berbahaya? Apa sebab seseorang menjadi galau? Bagaimana cara mencegah dan mengatasinya? Yuk simak penjelasan dari Rumah Sehat Holistik.

Apa itu Galau?

Definisi galau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah "ga·lau a, ber·ga·lau a sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran);
ke·ga·lau·an n sifat (keadaan hal) galau."

Sehingga arti kata galau adalah suatu keadaan pikiran ataupun hati yang kacau. Kondisi seperti ini membuat seseorang menjadi merasa gamang atau tidak menentu. Karena tidak menentu maka yang terlihat dari luar adalah murung, cemas atau tiba-tiba sedih tanpa diketahui sebabnya. Namun, wacana yang berkembang di luar, galau adalah sebuah bagian dari kecemasan dan perasaan tidak menentu. Galau sebenarnya hanyalah sebuah gejala dari apa yang terjadi di dalam otak, hati atau keseimbangan di dalam tubuhnya.

Apapun itu, di dalam wacana yang berkembang dalam masyarakat, galau dapat berupa kecemasan, stress, sedih atau murung. Kecemasan atau anxiety menurut Psikoanalisa (Sigmund Freud) yang  digolongkan menjadi kecemasan neurotis (kecemasan akan terjadinya sesuatu yang tidak diketahui), kecemasan moral (kecemasan karena takut melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan moral), dan kecemasan realistis (kecemasan karena bahaya yang datang dari dunia luar yang mungkin terjadi).
Sedangkan stress adalah reaksi fisiologis dan psikologis terhadap pemenuhan keinginan. Harapan seseorang terhadap suatu kondisi atau kejadian berbeda satu sama lain. Ketika harapan berbeda dengan kenyataannya, terjadi kesenjangan yang pada akhirnya akan berpengaruh pada kondisi fisiologis atau psikologis orang tersebut. Menurut Maslow, dalam rumus hierarchy of needs,  manusia membutuhkan
(1) kebutuhan fisiologis, seperti makan, minum, oksigen;
(2) kebutuhan rasa aman;
(3) kebutuhan cinta dan rasa memiliki;
 (4) kebutuhan penghargaan/esteem, dan
(5) aktualisasi-diri
Jika kebutuhan tersebut tidak dipenuhi membuat seseorang menjadi stress atau tertekan. Dalam hal ini disebut galau.

Apakah Galau berbahaya?
Galau terus menerus berbahaya untuk kesehatan, bukan hanya kesehatan yang terkena, tetapi juga bagi kehidupan orang tersebut dan yang di sekitarnya.

Dari Kesehatan:
Galau merupakan kondisi emosi negatif. Suatu emosi yang dirasakan oleh seseorang bisa jadi merupakan sebuah efek dari kadar hormon tertentu yang ada di dalam tubuh seseorang. Begitu juga sebaliknya, emosi negatif juga merangsang kelenjar Hypotalamus untuk menstimulasi hormon-hormon tertentu diproduksi berlebih. Padahal jika diperhatikan, hormon memberikan efek tertentu pada organ ataupun kondisi lainnya dalam tubuh. Hormon yang diproduksi dalam tubuh seseorang memberikan dampak sistemik dalam metabolisme.

Contoh, hormon kortisol sebagai hormon stres, memiliki efek metabolik beragam organ dan jaringan tubuh, termasuk sistem kardiovaskular, sistem saraf pusat, sistem renal dan sistem fetus.[5] Pada prinsipnya, kortisol akan memantik lintasan anabolisme pada hati dan lintasan katabolisme pada jaringan otot dan adiposa guna meningkatkan rasio serum gula darah. Oleh karena itu, seperti hormon pertumbuhan, adrenalin dan glukagon, kortisol dikatakan memiliki sifat diabetogenik, khususnya karena hormon ini meningkatkan produksi glukosa oleh hati melalui metabolisme glukoneogenesis setelah menstimulasi pelepasan asam amino dari jaringan otot yang diperlukan bagi lintasan metabolisme tersebut, namun menghambat kinerja hormon insulin pada transporter GLUT4 yang disekresi sebagai respon meningkatnya rasio serum gula darah.[6] Masih banyak efek metabolik dari sebuah hormon kortisol. Jika hormon kortisol diproduksi terus menerus dalam kadar yang tinggi, otomatis dapat meningkatkan gula darah. Sehingga kadar gula darah seseorang menjadi tidak seimbang yang pada akhirnya berujung pada penyakit metabolik yang bernama Diabetes.
Secara sederhana, galau membuat metabolisme dalam tubuh menjadi tidak seimbang. Ketika kondisi ini terjadi terus menerus muncullah gejala-gejala awal, jika diabaikan maka menjadi sebuah penyakit kronis.

Gejala-gejala awal tersebut berupa:
  1. Detak jantung yang tidak beraturan, bisa jadi lebih cepat, lebih lambat atau arytmia.
  2. Sakit perut, baik berupa maag maupun kembung dan mual.
  3. Sariawan
  4. Insomnia
  5. Kurang bersemangat atau lesu
  6. Sakit kepala juga termasuk vertigo atau pusing
  7. Sakit pinggang, karena renal (ginjal) juga menjadi berfungsi kurang optimal
  8. Keguguran atau masalah reproduksi
  9. Dan masih banyak lagi.
Jika dari sisi akupunktur, galau berefek pada beberapa fungsi organ, tergantung dari kecenderungan emosi galau yang muncul.  

1. Galau Kecemasan
Galau yang lebih cenderung pada emosi kecemasan, selalu melibatkan komponen kejiwaan maupun organobiologik walaupun pada tiap individu bentuknya tidak sama. Kebanyakan gejala tersebut merupakan penampakan dari terangsangnya sistem saraf otonom maupun viceral.
Sahabat yang menderita galau kecemasan ada yang mengeluh menjadi sering kencing atau malah sulit kencing, mulas, mencret, kembung, perih di lambung, keringat dingin, berdebar-debar, darah tinggi, sakit kepala dan sesak napas. Pada sistem alat gerak dapat timbul kejang-kejang, nyeri oto, keluhan seperti rematik dan lainnya.
Pada kasus yang lebih berat dapat menimbulkan kepanikan yang kurang jelas sumbernya. Pada Sahabat yang sibuk, misalnya para eksekutif yang selalu mendambakan vitalitas prima dan kebetulan kena Galau Kecemasan namun Sahabat tersebut hanya menyadari adanya gejala berupa darah tinggi atau berdebar-debar seperti mau serangan jantung, misalnya akan menimbulkan rasa takut yang berlebihan sehingga dapat menjadi stressor baru yang lebih besar.
Hormon dalam Akupunktur lebih banyak melibatkan ginjal. Oleh karena itu galau kecemasan memforsir kerja ginjal, sehingga semakin lama dan sering Galau Kecemasannya, maka ginjalnya semakin lemah. Penyakit-penyakit yang melibatkan kelemahan ginjal pun muncul. Seperti tulang rapuh, kemandulan, gigi rapuh atau tak beraturan, susah berpikir, sulit tidur, sendi yang sakit, dan lain sebagainya. Karena Ginjal berkaitan erat dengan jantung sebagai hubungan Yin dan Yang, maka detak jantung juga menjadi tidak beraturan, hipertensi dan lain sebagainya.

2. Galau Kondisi tidak menentu
Galau Kondisi Tidak Menentu yang berlebihan membuat fungsi organ jantung melemah. Organ jantung berkaitan erat dengan kecerdasan seseorang. Sehingga galau jenis ini membuat seseorang menjadi seolah-olah lambat merespon. Ketika terjadi suatu masalah, terkadang seolah-olah menikmatinya. Karena Galau jenis ini melibatkan pelemahan fungsi jantung, dan jantung mempunyai hubungan Yin Yang erat dengan Ginjal, maka juga melibatkan kondisi Galau Kecemasan juga. Kondisi Galau seperti ini seolah-olah juga bingung terhadap apa yang ingin dilakukannya. Jika tidak menemukan apa sebab atau apa yang diinginkannya, bisa jadi melakukan amalan yang tidak bermanfaat. Pada kasus mahasiswa, menjadikan dirinya mencari-cari kegiatan lain, walau tahu bahwa dengan melakukan kegiatan tersebut skripsinya menjadi tertunda. Atau seseorang yang mempunyai sebuah tugas, tetapi karena orang tersebut tidak menyukai atau ingin menghindarinya, maka mencari-cari kegiatan untuk melupakannya.

Efek pada kehidupannya adalah menjadi malas, mudah mengantuk, lola, kecerdasan menurun, sering bingung dan lain sebagainya. Sedangkan pada kesehatannya membuat metabolisme terganggu karena jantung berperan sebagai parameter keteraturan metabolisme.

3. Galau Murung dan Sedih
Galau murung dan sedih membuat fungsi organ limpa dan paru-paru melemah. Organ limpa yang lemah membuat seseorang mengalami penumpukan lemak dan racun-racun lebih sulit untuk dikeluarkan. Sedangkan paru-paru yang melemah membuat daya tahan tubuh terhadap patogen eksternal menurun, sehingga orang tersebut menjadi lebih mudah terserang flu dan penyakit-penyakit lainnya. Jika disertai dengan perasaan bersalah serta menghukum diri sendiri bisa terjadi penyakit yang lebih kompleks, yaitu penyakit auto immune atau sistem pertahanan tubuh menyerang diri sendiri.

Cukup berbahaya kan? Oleh karena itu mari kita kenali apa penyebab GALAU.

1. Lingkungan
Lingkungan sangat berperan kuat untuk menyebarkan virus galau ini. Baik dari media maupun pergaulan turut serta dalam penyebarannya. Masyarakat menganggap bahwa galau itu adalah suatu hal yang lucu dan trend. Sehingga sedikit-sedikit ketika hati seseorang sedang kurang baik mengatakan atau dikatan sedang galau. Rumah Sehat Holistik mengamati fenomena tersebut di Facebook, banyak orang yang mengaku bahwa dirinya sedang galau dari update statusnya. Ketika seseorang mengatakan bahwa dirinya sedang galau, maka proses autosugesti atau self-hypnosis telah berjalan, walaupun dirinya tidak sedang galau. Begitu juga ketika seseorang sedang kurang baik semangatnya, kemudian oleh temannya dikatakan bahwa dirinya sedang galau. Jika terus menerus kata galau ini diulang-ulang, kemudian dijadikan sesuatu yang disenangi, maka galaupun muncul di emosinya. Semakin dianggap lucu, galau semakin susah untuk dilepaskan dari emosi atau hatinya. Karena dirinya menyukai kondisi galau tersebut.

2. Pola pikir dan Psikis serta spiritual
Kemunculan galau dari pola pikir serta spiritual adalah akibat dari penyikapan dari masa kini, masa lalu dan masa depan, baik apa yang yang terjadi, berkaitan dengan benda, binatang ataupun dengan seseorang.
  • Sikap negatif masa lalu: Jika di masa lalu ada pengalaman yang kurang menyenangkan atau yang menyenangkan, disikapi dengan cara mengingat-ingat pengalaman tersebut. Orang yang seperti ini biasanya secara bawah sadar tidak mau melepaskan emosi yang membersamai ingatan masa lalu tersebut. Jika ingatan tersebut berupa pengalaman yang menyenangkan, membuat seseorang ingin kembali ke masa lalu dan kurang mensyukuri apa yang terjadi sekarang. Namun jika ingatan tersebut berupa pengalaman yang kurang menyenangkan, membuat seseorang menyalahkan masa lalu atas apa yang terjadi pada masa kini.
  • Sikap negatif masa kini: Sikap negatif untuk masa kini adalah berupa kurangnya rasa syukur terhadap apa yang sedang dimiliki. Ketidak puasan diri pada apa yang dimiliki membuat seseorang berpikir kepada masa lalu atau berangan-angan pada masa depan. Namun, walau tahu kondisinya adalah seperti itu, orang tersebut merasa tidak bisa berbuat apa-apa untuk dirinya di masa kini untuk meraih masa depan yang lebih baik.
  • Sikap negatif terhadap masa depan: Sikap ini adalah berupa kecemasan akan ketidak pastian masa depan. Sehingga ketika dibawa untuk maju, orang tersebut memilih kenyamanan yang sudah dimilikinya di masa kini dan masa lalu. Orang seperti ini kurang berani untuk maju dan keluar dari zona nyaman. Namun, ketika terjadi sesuatu pada masa kininya, ia mencemaskan masa depannya.
3. Pola aktifitas atau pola hidup
Setiap yang Allah ciptakan di alam semesta ini selalu mempunyai sebuah pola, terutama pola keseimbangan. Di dalam hidupnya, pada masa lalu manusia juga mempunyai pola yang dilakukannya terus menerus sehingga menghasilkan kehidupan di masa kini. Begitu juga pola masa kini menghasilkan kehidupan pada masa yang akan datang. Oleh karena itu Allah lebih menyukai pola ibadah seseorang yang walau sedikit tetapi dilakukan secara istiqomah. Karena dengan melakukan secara istiqomah itulah dapat menghasilkan sebuah pola sikap positif yang membawa orang tersebut selamat Dunia dan Akhirat. Galau yang muncul juga sebenarnya merupakan akibat dari sebuah pola hidup yang dilakukan. Contoh pola hidup terus menerus yang sering dilakukan kemudian dapat memunculkan Galau antara lain:
  • Budaya Begadang dan nongkrong
  • Kurang olah raga
  • Gosip
  • Sering menggunakan SMS dan Media social
  • Games
  • Rokok
  • Budaya Teh dan Kopi
  • Budaya kuliner
  • Menonton film-film sinetron
  • Iri dan dengki serta suka mengadu domba
  • Ibadah kurang khusyuk
  • Terburu-buru
  • Kebiasaan sering menunda
  • Dan masih banyak lagi

4. Pola makan, nutrisi penyebab galau
Pola makan yang tidak seimbang dan kurang sehat membuat tubuh kekurangan zat gizi tertentu. Kekurangan jenis protein atau asam amino, asam lemak, vitamin dan mineral tertentu membuat tubuh memproduksi neuro-transmitter di dalam otak. Neuro transmitter adalah suatu zat yang dikeluarkan oleh neuron untuk berkomunikasi dengan neuron yang lainnya. Ada banyak sekali neuro transmitter yang dikenal maupun yang belum dikenal. Masing-masing neurotransmitter mempunyai fungsi dan peran sendiri. Baik berperan sebagai penghantar impuls syaraf yang diteruskan kepada organ, otot ataupun kelenjar serta dapat menimbulkan reaksi emosi tertentu. Beberapa di antaranya yang sering terkait dengan emosi adalah
  • dopamine (perasaan menyenangkan),
  • serotonin (mood dan kecemasan),
  • Gamma Aminobutiric Acid / GABA (mencegah kelebihan aktivitas neuron, jika GABA kadarnya rendah dapat menimbulkan kecemasan)
  • Epinephrine dan Norepinephrine (fokus, atensi, mood dan gairah/ semangat)
  • Endorphine (menurunkan stress, rasa sakit dan memunculkan rasa ketenangan)
Neurotransmitter tersebut disusun oleh berbagai asam amino dan membutuhkan vitamin serta mineral. Jika kekurangan salah satu dari zat-zat tersebut saja, sudah tidak bisa memproduksi neurotransmitter tersebut.
Pola makan penyebab galau adalah makanan yang mengandung sedikit atau tidak ada asam amino, vitamin, mineral dan enzyme. Semakin makanan tersebut melalui proses panjang, maka semakin sedikit pula asam amino, vitamin dan enzyme yang terkandung. Sehingga makanan seperti junk food, cemilan dan kemasan serta makanan yang proses masaknya bermacam-macam dapat menyebabkan GALAU.


Pencegahan GALAU  

1. Pola pikir dan psikis
Di dalam Islam, mengajarkan berbagai sikap positif yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW maupun di dalam Al Qurna. Seperti:
  1. Syukur
  2. Sabar
  3. Positive Thinking
  4. Senyum
  5. Ikhlas
  6. Tawakal
  7. Qonaah
  8. Dan masih banyak lagi.
Namun untuk merangkum dan mempermudah sahabat, yang diperlukan adalah mensikapi masa lalu, masa kini dan masa depan. Seseorang yang bebas galau adalah yang mensikapi masa lalu sebagai pelajaran (bukan mengingat-ngingat saja), mensyukuri apa yang ada di masa kini dan terus merancang masa depan sambil tetap berpijak di masa kini untuk mewujudkannya. Mengambil pelajaran di masa lalu bisa dilakukan dengan cara Muhasabah, sehingga emosi-emosi negatif yang membersamai ingatan masa lalu bisa direlease (dilepas) dan diserahkan kepada Allah. Selalu iringi dengan Istighfar.
Sedangkan sikap masa kini adalah syukur pada apa yang dimiliki. Namun terkadang masyarakat sering salah, yaitu mensyukuri apa yang saat ini sudah tidak miliki, tetapi masa sebelumnya telah dimiliki. Contoh, mensyukuri kesehatan saat sakit. Seharusnya mensyukuri kesehatan saat sehat dan mensyukuri sakit saat sakit.
Kemudian merancang masa depan dan tetap terus berusaha di masa kini untuk mewujudkannya. Seseorang yang tidak mempunyai impian masa depan, sama saja dengan orang yang sudah tidak mempunyai harapan. Kemudian tanpa usaha untuk mewujudkannya sama saja dengan orang yang stagnan, tidak ada perubahan, hanya melakukan pola hidupnya hanya sebagai rutinitas saja.

2. Pola Aktifitas atau pola hidup
Sebagai pencegahan Galau, diperlukan pola hidup yang sehat, tidak hanya dari segi fisik, tetapi juga spiritual. Oleh karena itu sebaiknya sahabat melakukan secara rutin berbagai aktifitas antara lain:
  • Ibadah dengan lebih khusyuk
  • Memahami dan menghafal Alquran
  • Memperbanyak Silaturahim
  • Berkata dan berucap positif
  • Meninggalkan sesuatu yang bersifat sia-sia. SMS dan menggunakan sosmed seperlunya sesuai kebutuhan, tidak boleh hanya sekedar time killer.
  • Meninggalkan yang ragu-ragu, mengerjakan yang lebih yakin.
  • Nutrisi
     Konsumsi makanan “hidup” yaitu makanan yang tidak banyak diolah mengandung asam amino, asam lemak, vitamin, enzyme dan mineral yang tinggi.
  • Kacang-kacangan: kedelai, kacang hijau, kacang tanah, kacang merah, kacang panjang, kedelai hitam, koro, almond, dll.
  • Sayuran: brokoli, bayam, wortel, labu, labu siam, kangkung, daun singkong, daun papaya, dll
  • Daging: salmon, tuna (kuning), sardine dan makarel
  • Buah: alpukat, stroberi, anggur, blueberry dll
  • Telur
  • Air putih

Apa yang dilakukan untuk mengatasi Galau kronis?
Alhamdulillah Rumah Sehat Holistik menyediakan layanan Terapi Anti Galau, yaitu dengan menggunakan terapi:  

1. Hypnotherapy Anti Galau:
    a. Time Line Therapy (TLT)
        TLT digunakan untuk menerapi sahabat yang galaunya berkaitan dengan ingatan dan sikap masa lalu, masa kini dan masa depan. Sahabat diajak untuk kembali ke masa lalu pada sebuah kejadian yang selama ini membuatnya galau. Pada proses mengingat kembali kejadian di masa lalunya, sahabat dibimbing untuk mengambil hikmah dan memandang dari sudut pandang yang berbeda. Sehingga Sahabat mempunyai pemaknaan baru terhadap sebuah peristiwa atau lebih di masa lalu. Setelah mendapatkan pemaknaan baru yang lebih baik, sahabat kembali diajak untuk mengimajinasikannya pada masa kini dan masa depan. Jika hasil di masa kini dan masa depan sudah baik dan sesuai dengan yang diharapkan, maka insyaAllah sudah baik.
         Sedangkan jika masalahnya bersumber pada masa depan, Sahabat diajak untuk merancang dan memperjelas masa depan sesuai dengan keinginannya. Masa depan yang dirancang diujikan dengan pola aktifitas yang dilakukannya pada masa kini. Jika pola aktifitas masa kini ternyata setelah diujikan tidak sesuai dengan masa depan yang diinginkan, sahabat dibimbing untuk mengambil hikmahnya dan menentukan solusi untuk dirinya. Kemudian Sahabat dapat mengubah pola masa kini dan mendapatkan masa depan sesuai dengan yang diharapkan.

        b. Parts Therapy
        Setiap manusia mempunyai banyak sub krepribadian atau aspek kepribadian. Masing-masing sub kepribadian membentuk kepribadian kita. Sehingga kepribadian menentukan tingkah laku dan cara mengambil keputusan. Kemudian kepribadian membentuk sebuah pola kehidupan. Setiap pola kehidupan mengarah pada sebuah hasil di masa depan. Contoh: terkadang seseorang yang sudah berhasil bangun pagi, tiba-tiba ingin tidur lagi atau malas untuk beraktifitas pagi hari. Peristiwa ini adalah sebuah akibat dari pertentangan dua sub kepribadian, yang satu ingin bangun pagi dan satunya ingin tidur lagi. Tergantung yang sahabat pilih. Contoh lain adalah ketika Sahabat adalah orang yang obesitas, kemudian ingin menurunkan berat badan. Namun, ketika sahabat sedang dalam proses mengatur pola makan, muncul keinginan makan kuliner yang banyak. Sehingga ingin kurus, tetapi pola makannya tidak mau diatur.

         Terapi yang digunakan untuk kasus seperti ini adalah Parts Therapy. Terapi ini mengajak sahabat untuk “mendamaikan” seluruh sub kepribadiannya agar mau bekerja sama menuju sebuah tujuan atau lebih. Ketika semua sub kepribadian mau bekerjasama untuk meraih sebuah tujuan, insyaAllah menjadi lebih ringan dan menyenangkan untuk meraihnya.

“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan ataupun berat”
(QS At-Taubah 41)

          Begitulah seruang Allah untuk memerintahkan manusia berjihad di jalan Allah. Keadaan ringan maupun berat bukan terletak pada beban di pundak, tetapi apa yang di hati lah yang membuat ringan atau berat. Berat, tatkala ada subkepribadian yang melawan. Ringan, tatkala seluruh subkepribadian sudah sepakat dan bekerjasama sehingga semuanya sesuai dengan keinginan.

          c. Gestalt Therapy
           Gestalt Therapy digunakan untuk menerapi Galau yang diakibatkan konflik berkaitan dengan orang lain. Baik konflik dengan kekasih, suami, istri, anak, saudara, teman maupun orang lain. Terapi ini membantu sahabat untuk memandang masalah dari berbagai sudut orang yang terlibat konflik. Sehingga muncullah sebuah pemaknaan baru. Dari pemaknaan baru ini kemudian muncul hikmah yang dengan itu Galau dapat dihilangkan dan disembuhkan.

2. Akupunktur
Akupunktur berperan untuk menyeimbangkan kembali organ-organ yang berperan sebagai penyebab galau. Tidak hanya menerapi penyebab galau, Akupunktur juga menerapi akibat galau. Seperti insomnia, gelisah, jantung berdebar dll. Sehingga secara fisik akibat dan sumber galau dapat ditangani. Organ yang sering menjadi rusak akibat galau adalah organ Limpa, Jantung dan Ginjal. Ketiga ginjal ini fungsinya menjadi lemah, oleh karena itu kurang cocok diterapi dengan bekam. Karena membutuhkan sebuah penguatan, bekam tidak bisa menguatkan organ, namun akupunktur dapat menguatkan organ maupun melemahkannya.
Oleh

H. Afrizal Muttaqien, S.Si, CPNLP, CHt.


Info lebih lanjut:
Rumah Sehat Holistik
Jl Kaliurang km 8,5. Jl Sunan Muria 5, Jaban, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman.
Tlp. 0274 8516868/ 087839660590

1 komentar: