‘Pemakan’ Rokok di Indonesia dan Dunia
Rokok
sudah bukan barang asing di masayarakat Indonesia. Menurut data, pada
tahun 2013, konsumsi rokok mencapat 302 batang milyar per tahun. Jika
dibuat angka rata-rata setidaknya setiap orang di Indonesia mengkonsumsi
1250 batang rokok setahun!! Rokok sudah bukan barang asing di
masayarakat Indonesia. Menurut data, pada tahun 2013, konsumsi rokok
mencapat 302 batang milyar per tahun. Jika dibuat angka rata-rata
setidaknya setiap orang di Indonesia mengkonsumsi 1250 batang rokok
setahun!!
Angka ini bukan mustahil. Andai saja 1 orang merokok 1
bungkus rokok sehari, sektiar 10 batang dalam waktu sebulan sudah 300
batang. Sekitar 3600 batang rokok setahun!! Data lain menyebutkan 1,2
miliar perokok aktif di dunia, 800 juta di antaranya berada di negara
sedang berkembang yang total penduduknya saat ini berkisar 1,3 miliar
jiwa (Tobacco and Poverty, Mary Assunta, 2004).
Indonesia
menduduki posisi ke 3 dengan jumlah perokok tersebesar di dunia setelah
China dan India (WHO, 2008) dan menduduki peringkat 5 konsumen rokok
tersebesar setelah China, Amerika Serikat, Rusia, dan Jepang. Global
Adult Tobacco Survey (GATS) Indonesia tahun 2011 menyatakan bahwa
perokok laki-laki di Indonesia sekitar 67% dan 2,7 % pada wanita.
Alasan Orang Merokok
Dalam
sebuah buku berjudul Rokok Kretek dan Etiketnya (2000)” karangan
Indriyanto menyebutkan dan mengungkap suatu fenomena menarik dalam
permasalahan merokok. Indriyanto menemukan bahwa pada awalnya orang
merokok bukan karena faktor gengsi, kejantanan maupun untuk merubah
penampilan, tetapi lebih untuk menghilangkan rasa muak, batuk, pusing
dan perasaaan tidak enak lainnya, sehingga mereka memilih bersekutu
dengan rokok. Kondisi ini tentu sangat berbeda dengan kenyataan yang
terjadi saat ini Dimana merokok mejadi sebuah gaya hidup.
Generasi Muda, Remaja dan Rokok
Ekonom
senior Emil Salim mengatakan, sebenarnya Indonesia memiliki peluang
mencapai kemajuan di tahun 2020 dengan adanya bonus demografi berupa
jumlah generasi muda yang banyak. Ini kesempatan untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat. Tiap bangsa diyakini hanya sekali mengalaminya.
Kondisi ini bisa dirusak oleh adanya tren merokok di kalangan anak muda.
Di Indonesia, disinyalir sekitar 44 persen perokok aktif merupakan
kelompok muda yang berusia 10-19 tahun dan 37 persen di antara mereka
berusia 20-29 tahun. Diperkirakan sekitar 85 juta penduduk Indonesia
usia remaja saat ini akan menjadi perokok berat dan 12-13 juta
diantaranya akan tutup usia dalam usia setengah baya.
Bahkan 34,7 % PENDUDUK DI INDONESIA BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS ADALAH PEROKOK (RISKESDAS 2010).
Fakta Ekonomi Tentang Rokok
Jumlah
perokok aktif di Indonesia saat ini berkisar 70 persen dari total
penduduk atau sekitar 141 juta jiwa. Sebagian besar di antara mereka
adalah kelompok miskin. Rokok bisa jadi menjadi salah satu aset negara
karena menyumbang pendapatan negera sekitar 55 trilyun. Tetapi ternyata
biaya kesehatan dari penyakit yang diakibatkan oleh rokok adalah 107
trilyun!! Jadi, menurut salah satu Anggota DPR Komisi IX yang juga
anggota Badan Anggaran, Surya Chandra Surapaty, angka ini sangatlah
tidak sebanding!!!
Jika Sakit kan Masih Dibiayai Pemerintah?
Ya,
untuk saat ini, masyarakat yang tidak mampu masih bisa mendapatkan
asuransi atau jaminan kesehatan dari pemerintah. Namun, menurut Wakil
menteri Kesehatan, Bpk Ali Gufron dalam sebuah acara diskusi di Jakarta
bulan September kemarin, wacana ditiadakannya asuransi atau jaminan
kesehatan terhadap penyakit akibat rokok diwacanakan akan DITIADAKAN
mulai 1 Januari 2014. Hal ini dimaksudkan agar tidak membebani APBN
karena sektor kesehatan yang sebenarnya diakibatkan oleh pola hidup yang
tidak sehat.
Fakta Kesehatan Meorkok
TEMBAKAU, MERUPAKAN FAKTOR RISIKO PADA 6 DARI 8 KEMATIAN UTAMA.
Merokok menjadi risiko utama kanker paru yaitu 90%. Beberapa jenis
kanker yang juga menjadi risiko akibat merokok adalah kanker mulut,
bibir, tenggorokan, larynx, esofagus, kandung kemih, ginjal, liver,
lambung dan pankreas. Merokok juga sudah secara awam diketahui sebagai
penyebab penyakit jantung, hipertensi, serangan jantung, stroke, dan
beberapa gangguan pada pembuluh darah.
Risiko Penyakit Lain Akibat Rokok
Osteoporosis!!!
Merokok bisa meningkatkan risiko osteoporosis karena bisa menurunkan
kepadatan tulang tubuh. Kondisi ini disebabkan karena merokok bisa
mengurangi atau menurunkan level hormon estrogen di dalam tubuh.
Rheumatoid
Arthritis! Merokok juga bisa meningkatkan risiko autoimun, salah
satunya rheumatoid arthritis atau yang secara awam dikenal dengan
penyakit rematik, radang sendi.
Banyak yang INGIN BERHENTI!!
Rata-rata
orang yang merokok ingin berhenti merokok . Dari data yang dikeluarkan
oleh Kementrian Kesehatan tahun 2012, sekitar 50% lebih orang ingin
berhenti merokok. Dan dalam sebuah penelitian yang dimuat dalam artikel
di situs doctoroz.com sekitar 70% orang ingin berhenti merokok. Tapi
banyak yang kemudian gagal karena tidak tahan dengan efek ‘sakau’ atau
‘ketagihan’ yang diakibatkan ketika proses merokok dihentikan.
Bagaimana SOLUSI yang Baik?
BAGAIMANA CARANYA?
AKUPUNTUR
Sebuah
penelitian yang dilakukan oleh Department of General Practice and
Community medicine, University of Oslo Menunjukkan bahwa terapi
akupuntur bisa membantu memotivasi perokok untuk mengurangi jumlah rokok
bahkan berhenti merokok. Efek dari terapi akupuntur bisa bertahan
setidaknya sampai 5 tahun. Alasannya, akupuntur bisa mengurangi rasa
tembakai dan hasrat untuk merokok. Fokus dari terapi akupuntur secara
umum adalah pada perasaan gugup atau tidak nyaman, perasaan ingin
‘ngemil’, iritabilitas dan tidak tenang – gejala yang banyak dirasakan
dan dikomplainkan ketika para perokok memulai untuk berhenti merokok.
Akupuntur juga memicu relaksasi dan detoksifikasi
Beberapa tips khusus
- Olahraga.
Bergerak,
adalah jalan keluar yang sangat baik untuk mengigatkan akan pentingnya
berhenti merokok. Olahraga bisa mengurangi stress dan membantu tubuh
rileks jauh lebih baik daripada rokok. Konsumsi buah dan sayuran dalam
jumlah yang cukup, sekitar 3-4 porsi sehari untuk menetralkan dan
membersihkan tubuh dari asam nikotin. Beberapa buah dan sayur yang baik
adalah wortel, jus wortel tanpa gula, sledri, sayuran berdaun hijau dan
buah-buahan asam untuk memicu kondisi basa dalam tubuh dan menurunkan
perasaan craving atau perasaan ingin merokok.
- Menghindari ‘junk food’, makanan manis dan kopi.
Ketiga
jenis makanan tersebut bisa menaikkan kadar gula darah dan meningkatkan
keasaman darah yang bisa memicu gejala ketagihan rokok.
- Minum air putih
Penelitian
menunjukkan bahwa kondisi tubuh yang kering atau dehidrasi akan memicu
kita untuk ingin ‘ngemil’. Jadi, minum air putih secara reguler
sepnajang hari.
- Lakukan teknik pernapasan yang disebut ‘deep breathing’ untuk meningkatkan asupan oksigen dan menjaga agar tetap tenang.
- Buatlah jadwal khusus untuk terapi akupuntur
- HIPNOTERAPITerapi
ini bisa berhasil hanya jika Sahabat memiliki niat untuk berhenti
merokok. Jika tidak memilki keinginan atau bahkan tidak ada niat untuk
berhenti merokok, bisa jadi terapi ini akan kurang berhasil untuk
Sahabat.
Terapi ANTI ROKOK di
PONDOK HOLISTIK INDONESIA
Jalan Damai Gg Sunan Muria no. 5
Jaban, Ngaglik, Sleman
0878 3966 0590
0274 851 6868