Amandel adalah bahasa awam yang sering digunakan untuk
menyebut istilah penyakit peradangan pada tonsil atau tonsilitis. Tonsil,
adalah organ yang terletak di bagian belakang tenggorokan, berjumlah dua dan
tersusun dari jaringan limfa. Kasus amandel atau tonsilitis pada anak memang
sangat sering terjadi. Karena pada usia 3-7 tahun, organ ini memang sedang
dalam kondisi yang paling aktif. Kondisi tonsilitis pada anak yang kronis
maupun akut, tentunya membuat orang tua cemas. Karena penangannya kadangkala
kurang tuntas bahkan opsi untuk diangkat atau dioperasi juga tidak mudah.
Organ yang lumayan kecil ini diciptakan Allah dengan manfaat
dan fungsi yang luar biasa bagi tubuh. Dua fungsi utama tonsil adalah untuk memproduksi
zat kekebalan tubuh. Selain itu juga berfungsi sebagai detektor jika ada kuman
baik bak bakteri maupun virus yang akan masuk ke dalam tubuh. Jadi, tonsil
bekerja ibarat benteng pertahanan utama manusia akan adanya serangan kuman dari
luar. Bisa dibayangkan jika kerja tonsil berkurang atau bahkan hilang. Bisa
jadi tubuh anak menjadi kewalahan dalam melawan kuman, akibatnya menjadi lebih
sering sakit, jika kekebalan tubuh yang lain pun tidak berfungsi dengan baik.
Gejala Tonsilitis
Gejala tonsillitis yang utama adalah adanya pembengkakan dan
pembesaran organ, bahkan bisa sampai menutup jalur pernapasan. Gejala lain yang
seringkali dialami daintaranya sakit tenggorokan, tonsil berwarna kemerahan,
ada selaput putih atau kuning di tonsil, luka atau blister di tenggorokan,
suara serak bahkan hilang, sakit kepala, kurang nafsu makan, sakit telinga,
demam, pembengkakan jaringan di leher, kesulitan menelan atau bernapas. Pada
anak-anak bisa juga ditandai dengan mual dan muntah.
Racun dalam Tubuh
Biang Keladinya
Jika memang tonsil bekerja
sebagai sistem pertahanan tubuh, lalu mengapa tonsil bisa menjadi bengkak dan
malah kurang bisa bekerja optimal yang berakibat pada kondisi anak yang sering
sakit. Penyebab utamanya karena adanya penurunan sistem kekebalan tubuh,
sehingga sel darah putih tidak lagi cukup kuat untuk bisa mendetekasi adanya
mikroogranisme. Menurunnya kekebalan tubuh bisa disebabkan banyaknya tumpukan
racun dalam tubuh . Akibatnya, tonsil cenderung melebarkan ‘tubuhnya’ atau
terjadi inflamasi untuk mengaktifkan sel darah putih. Penyebab dari menumpuknya
racun diantaranya adalah konstipasi atau sembelit. Konstipasi yang lama bisa
menyebabkan banyaknya tumpukan racun dalam tubuh. Penyebab sembelit adalah terlalu
banyak makanan manis buatan, karbohidrat dan tentunya sedikit serat.
Jadi, tonsilitis bisa disebabkan
karena asupan makanan yang kurang berkualitas. Sebaiknya, sahabat cek
putera-puteri sahabat yang menderita tonsilitis. Apakah sering mengkonsumsi
permen, minuman kemasan, cokelat, biskuit, kue dan jarang mengkonsumsi sayuran,
buah dan air putih.
Solusi
Terapi konvensional yang sering diberikan pada kondisi
tonsillitis adalah pemberian antibiotik, antivirus dan juga anti-inflamasi. Bahkan
tidak jarang dilakukan pengangkatan atau operasi untuk tonsil atau tonsilitis. Tentunya,
opsi ini akan sangat dihindari oleh para orangtua. Mengingat banyaknya fungsi
dari si tonsil ini.
Lalu apa solusi
selain obat dan juga operasi?
- Diet
Sudah disinggung
sebelumnya peran diet atau pola makan dalam menjaga sistem kekebalan tubuh dan
juga berfungsinya organ-organ dengan baik. Tentunya menghindari makanan dengan
pemanis buatan maupun pemanis alami dengan sifat gula sederhana menjadi sangat
baik. Contohnya, permen, minuman kemasan, cokelat, es krim, makanan dengan
banyak tambahan perasa dan pewarna.
Jika harus
menghindari makanan tersebut, menjadi lebih baik jika makanan diganti dengan
memperbanyak sayuran dan buah serta kacang-kacangan. Contohnya labu siam,
wortel, melon, semangka, kacang hijau, jeruk, brokoli, bayam, lemon dan
ketimun. Selain itu, untuk mengurangi rasa panas dan bengkak juga sebaiknya
banyak minum ait putih dengan suhu ruangan.
- Istirahat cukup
Istirahat yang
cukup sangat baik untuk membantu meregenerasi dan mengembalikan fungsi dan
kerja tubuh menjadi optimal kembali.
- Akupunktur dan herbal
Terapi lain
yang bisa dilakukan adalah dengan mengkonsumsi herbal yang berfungsi untuk
meningkatkan kekebalan tubuh atau imunomodulator dan sebagai antiperadangan
atau antiinflamasi. Sahabat, boleh mengguankan herbal seperti Nutriffa yang
mengandung ekstrak rosella dan daun meniran serta v-natur yang berfungsi
sebagai antiperadangan.
Selain itu,
terapi akupunktur ternyata juga sangat efektif untuk menuntaskan amandel. Dalam
jurnal yang diterbitkan oleh WHO, salah satu penyakit yang bisa dituntaskan
dengan baik menggunakan metode akupunktur adalah tonsillitis atau amandel.
Bagaimana
dengan ana-anak? Alhamdulillah di Pondok Holistik Indonesia, sudah menyediakan
terapi akupunktur tanpa jarum untuk anak. Efektivitas akupunktur tanpa jarum di
PHI untuk kondisi tonsilitis sekitar 95%. Rata-rata tonsil mengecil setelah
terapi kedua sampai ketiga.
Pondok Holistik Indonesia
Jalan Damai gg Sunan Muria no. 5
Jaban, Ngaglik, Sleman
no telp: 0878.3966.0590 - 0274.851.6868
www.facebook.com/rumahsehatholistik.jogja
0 komentar:
Posting Komentar