Jumat, 18 Oktober 2013

Selama merayakan Hari Raya Idul Adha, umat Islam diperintahkan untuk menyembelih hewan qurban. Salah satu hewan yang diperbolehkan untuk dijadikan hewan qurban adalah kambing. Ya, kambing diyakini dan memiliki mitos serta banyak kisah seputar dagingnya. Baik dan buruk tentunya. Banyak orang berpikir dan percaya mengkonsumsi daging kambing bisa meningkatkan tekanan darah sampai meningkatkan gairah seksual. Bahkan ada juga yang menghindarinya karena dikhawatirkan akan memicu tekanan darah yang terlalu tinggi, menaikkan kadar lemak darah dan penyakit lainnya. Benarkah mitos-mitos tersebut?

Daging kambing sebagai sumber protein utama!

Daging kambing, sejak lama menjadi salah satu sumber protein utama di beberapa negara Arab, Afrika Utara, Asia Selatan, Asia Tenggara dan daerah Karibia serta beberapa negara tropis. Menurut situs dari Michigan State University, diperkirakan sekitar 75% penduduk di dunia mengkonsumsi daging kambing. Di negara barat, daging kambing sedang dipromosikan sebagai makanan sumber alternatif protein daripada daging sapi. Karena beberapa data terakhir juga menyebutkan bahwa kandungan nutrisi daging kambing jauh lebih baik daripada daging sapi dan daging ayam, terutama kandungan lemak dan proteinnya.

Perbedaan Nutrisi Daging Kambing, Sapi dan Ayam

Kandungan Per 100 gr       Kambing          Sapi           Ayam 

Kalori  (kkal)                                 143               332             219
Protein (gr)                                   27                 14               25
lemak  (gr)                                     3                  30               13
Lemak jenuh (gr)                           0,9               11                 3,5
Kolesterol (mg)                             75                  78               78
Kalium  (mg)                               405                218             166
Zat besi (mg)                                 3,7                  1,6              1,2

Berdasar tabel tersebut diketahui bahwa kandungan kalori, lemak, lemak jenuh dan kolesterol pada daging kambing lebih rendah daripada daging sapi dan daging ayam. Sedangkan kandungan protein dan kalium daging kambing lebih tinggi daripada ayam dan sapi. Bahkan kandungan protein daging kambing hampir 2x lipat daripada daging sapi.

Bagaimana Dari Hasil Penelitian?

Untuk menjawab semua keresahan masyarakat, Universitas Alamaba dan Universitas Auburn di USA mengadakan penelitian bersama. Hasil pertama, seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa kandungan kolesterol dan lemak jenuh daging kambing lebih rendah daripada daging sapi, ayam dan domba. Tentunya, daging kambing menjadi alternatif daging merah yang baik.

Jumlah lemak tak jenuh pada daging kambing juga jauh lebih rendah. Daging kambing juga mengandung semua asam amino yang dibutuhkan tubuh. Kandungan zat besi-nya yang tinggi tentu sangat baik bagi penderita anemia
Karena utuk membentuk sel darah merah yang baik, selain dibutuhkan zat besi juga dibutuhkan asam amino atau protein yang serng dikenal dengan nama ‘globin’ dalam hemoglobin.

Apakah Daging Kambing baik untuk Jantung?

Berdasarkan penelitian dari Universitas Harvard, meskipun lemak jenuh memiliki peran terhadap risiko penyakit jantng dan pembuluh darah, lemak tidak jenuh justeru membantu meningkatkan jenis lemak baik, menstabilkan detak jantung dan memberikan beberapa manfaat kesehatan. Penemuan ini membantu penemuan dari ACES (penelitian gabungan dari Universitas Alabama dan Auburn) bahwa daging kambing mungkin bisa menurunkan kolesterol darah, menurnkan risiko arteriosklerosis dan penyakit jantung/pembuluh darah lainnya. Maka, daging kambing bisa dimasukkan dalam diet jantung, karena kandungan nutrisinya tadi.

Sudut Pandang Nutrisi China
Menurut ilmu nutrisi China, daging kambing bersifat hangat sampai panas. Artinya, daging kambing baik untuk memperbaiki kondisi tubuh yang menunjukkan gejala kelemahan pada organ tertentu. Terutama untuk organ limpa dan ginjal.
Beberapa gejala akibat gangguan kelemahan ginjal adalah tubuh yang terasa dingin, kelemahan atau rasa nyeri di lengan, libido kurang, impoten, BAK yang sering terutama malam hari.
Sedangkan gejala yang ditunjukkan untuk kondisi limpa yang lemah diantaranya kurang nafsu makan, ASI yang kurang lancar dan kelelahan berelbihan.

Cara Memasak yang Tepat
Sebaik apapun kandungan nutrisi suatu bahan makanan, menjadi berkurang kualitasnya jika dimasak dengan cara yang kurang tepat. Begitu juga daging kambing, secara nutrisi memang sangat baik bagi kesehatan, bahkan penderita jantung sekalipun. Namun, para peneliti juga memberi peringatan bahwa, manfaat tersebut bisa diambil secara maksimal jika dimasak dengan suhu rendah, api kecil, sebaiknya sebelum dimasak daging di rendam atau di-marinate untuk memperbaiki tekstur dan aroma. Selain itu, sebaiknya juga tidak menambahkan mentega atau margarin serta santan pada saat memasak daging kambing. Terutama bagi sahabat yang memiliki risiko tinggi terhadap kelainan lemak darah dan penyakit pembuluh darah serta jantung. Dan untuk meningkatkan efek kesehatan, bisa ditambah dengan bumbu atau rempah yang agak banyak.

Masih ragu mengkonsumsi daging kambing? SIlakan konsultasi dengan ahli gizi sahabat atau ke Pondok Holistik Indonesia


Hastrin Hositanisita, S.Gz

Sumber:
Nutritive Value of Goat Meat. http://www.aces.edu/pubs/docs/U/UNP-0061/UNP-0061.pdf
Eat goat! It is a healthy choice!. http://msue.anr.msu.edu/news/eat_goat_it_is_a_healthy_choice

0 komentar:

Posting Komentar